Surabaya, MercuryFM – Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf mengingatkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030. Diantaranya, adalah terkait efisiensi anggaran dan potensi penurunan PAD Jawa Timur ke depan.
“Tantangan ke depan tentu tidak mudah ditengah instruksi efisiensi oleh pemerintah pusat,” ujar Musyafak usai Paripurna DPRD Jatim dengam Agenda penyampaian visi misi Gubernur dan Wakil.Gubernur Jatim 2025-2030 dan serah terima jabatan Gubernur Jatim, Sabtu (01/03/25).
Musyafak menyinggung terkait tantangan efisiensi dalam periode kedua ini. Selain soal efisiensi anggaran, tantangan lain adalah terkait potensi penurunan PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor.Hal ini lantaran menyesuaikan dengan regulasi terbaru.
Namun, politisi PKB ini menegaskan ditengah berbagai tantangan itu, DPRD Jatim sebagai lembaga legislatif berkomitmen untuk mengawal Pemprov Jatim.
“Kami akan bersama-sama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur,” ungkap Musyafak.
Semntara itu Wakil Ketua I DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, menyampaikan bahwa DPRD Jatim sepenuhnya mendukung visi dan misi yang telah dipaparkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dirinya menekankan pentingnya akselerasi program yang telah berjalan agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Apa yang telah disampaikan hari ini harus segera dijalankan dengan optimal. Lima tahun sebelumnya sudah ada kemajuan, maka lima tahun ke depan harus menjadi momentum untuk melanjutkan yang baik dan memperbaiki kekurangan,” ungkap Deni.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menyoroti tantangan yang masih harus dihadapi, terutama dalam penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.
“Meskipun kemiskinan ekstrem berhasil ditekan, angka kemiskinan secara keseluruhan masih perlu terus dikurangi. Selain itu, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan menjadi fokus yang harus mendapat perhatian lebih serius,” tambahnya.
Untuk itu, dirinya menekankan bahwa efisiensi anggaran harus menjadi prioritas agar program yang dijalankan benar-benar tepat sasaran.
“Setiap rupiah yang dialokasikan harus dikelola dengan efektif untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim lainnya, Blegur Prijanggono, turut memberikan ucapan selamat kepada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak atas kelanjutan kepemimpinan mereka di Jawa Timur.
Dirinya berharap sinergi antara eksekutif dan legislatif dapat semakin solid guna membawa Jawa Timur menuju kemajuan yang lebih baik.
“Kami mengucapkan selamat kepada Ibu Khofifah dan Mas Emil. Semoga dengan amanah baru ini, Jawa Timur semakin maju dan jaya,” ujar Blegur.
Blegur menekankan bahwa DPRD akan terus mengawal implementasi program unggulan dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Timur.
Melalui langkah-langkah tersebut, lanjut Bendahara DPD Golkar Jatim ini, diharapkan Jawa Timur dapat mencapai kemajuan yang signifikan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan kolaborasi erat antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat, visi besar Jawa Timur 2025-2030 dapat diwujudkan dengan nyata,” pungkasnya.
Diketahui Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030 setelah serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat Gubernur Adhy Karyono dalam rapat paripurna di DPRD Jawa Timur.