Fraksi Nasdem DPRD Jatim minta Khofifah segera implementasikan Quick Win 100 hari kedepan

Surabaya, MercuryFM – Quick win yang jadi salah satu dari fokus selama tiga bulan kedepan atau 100 hari pertama pasangan Khofifah-Emil, harus diterjemah dalam bentuk langkah konkret dan terukur, bukan hanya sekadar wacana.

“Tidak hanya selesai dalam retorika kata, tapi bisa segera merumuskan secara konkrit dalam rencana kerja ke depan,” ujar

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jawa Timur, Nasih Aschal, menyikapi Quick win Gubernur Khofifah diprogram 100 hari pertama yang disampakan dalam rapat Paripurna DPRD Jatim, Sabtu (01/03/25) kemarin.

Ra Nasih sapaan akrabya, menekankan pentingnya implementasi yang jelas dalam periode 100 hari pertama kepemimpinan Khofifah-Emil, agar masyarakat bisa merasakan dampaknya secara langsung.

“Namun Kita optimis bahwa Jawa Timur di dalam kepemimpinan Khofifah-Emil dapat menuntaskan pekerjaan yang belum terselesaikan,” tegasnya, Senin (03/03/25).

“Terlepas dari banyak sekali dinamika persoalan seperti efisiensi anggaran, tetapi kita yakin bahwa Khofifah bisa berkolaborasi. Kedepan, kita harapkan dapat meningkatkan kinerja untuk memperbaiki berbagai sektor, khususnya yang dapat meningkatkan pendapatan daerah,” lanjutnya.

Politisi partai Nasden yang dijenal cukup ramah ini berharap pemerintahan Khofifah-Emil bisa segera melaksanakan program-programnya dengan efektif dan efisien, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Jawa Timur.

“Saya juga berharap agar pemerintahan yang baru di Kota Kab juga dapat memperkuat kolaborasi antar pihak untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh provinsi,” harapnya.

Anggota DPRD Jatim yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Madura ini juga menyoroti persoalan kemiskinan di Madura yang masih besar saat ini.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur per Maret 2024, menunjukan, persentase penduduk miskin empat kabupaten di Pulau Madura tergolong tinggi, yaitu Bangkalan sebesar 18,66%, Sampang (20,83%), Pamekasan (13,41%) dan Sumenep (17,78%).

“Capaian yang baik tentu harus diukur dengan keberhasilan nyata, dan banyak hal yang perlu dioptimalkan, seperti kemiskinan di Madura yang masih sangat tinggi. Ini tentunya menjadi PR yang harus diselesaikan dengan segera,” tegasnya, yang juga berharap Guberbur Khofifah menjadikan kemiskinan Madura prioritas untuk dituntaskan.

Seperti diketahui, dalam penyampaian visi misi dan program, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mengungkapkan  program quick win yang akan  dilaksanakan selama 100 hari atau 3 bulan ke depan guna mewujudkan cita cita, Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara.

Dalam paparannya, Khofifah-Emil juga menyampaikan keberhasilannya dalam memimpin Jatim pada periode pertama.

Hal itu tampak dari keberhasilan Khofifah dalam membangkitkan ekonomi Jatim yang terpuruk  pasca pandemic covid-19, menurunkan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur yang mulanya berada diatas rata-rata kemiskinan ekstrem nasional dengan angka 4,4 persen di tahun 2020, kemudian menurun sangat signifikan menjadi 0,66 persen di awal tahun 2024.

Demikian pula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di tahun 2019 IPM Jawa Timur berada di angka 71,50 dan berada dibawah rata-rata nasional. Dan di tahun 2024, IPM Jawa Timur berada di angka 75,35 dan berada diatas rata- rata nasional.(ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist