Surabaya, MercuryFM – Gubernur Khofifah Indar Parawansa – Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak akan fokus dalam menjalankan nawa bhakti satya di kepemimpinannya periode kedua. Penguatan Nawa Bhakti Satya akan menjadi prioritas yang akan dilaksanakan lima tahun mendatang.
Penegasan ini dikatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan visi misi Gubernur-Wakil Gubenur Jatim periode 2025-2030 dan serah terima Jabatan (Sertijab) Gubernur Jatim, dalam Rapat Paripurna DPRD Jatim, Sabtu (01/02/25).
Menurut Khofifah, dalam perjalanan kedepan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar penguatan Nawa Bhakti Satya akan berjalan seirama dengan visi nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
“Kami melanjutkan Nawabakti Satya periode kedua dengan keselarasan terhadap Astacita. Fokus utama kami adalah meningkatkan pemberdayaan desa melalui program Jatim Puspa, Desa Berdaya, Desa Devisa, dan penguatan BUMDes,” ujarnya .
“Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang memiliki komitmen dalam mendirikan 65.000 koperasi guna memperkuat ekonomi kerakyatan,” lanjut Khofifah.
Kata Khofifah, pembangunan berbasis desa akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
“Dengan memperkuat desa, ia optimistis dapat menciptakan pertumbuhan yang inklusif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah juga menyampaikan beberapa program quick win yang jadi salah satu dari fokus selama tiga bulan kedepan.
“Pertama, menjaga stabilitas harga di bulan Ramadan dan Lebaran dengan program lumbung pangan dan menjadikan lumbung pangan sebagai basis berkelanjutan untuk penguatan hulu hilir agro. Kedua, meningkatkan efektivitas sistem pelayanan publik berbasis digital terpadu dengan menambah jumlah aplikasi pemerintah terintegrasi kedalam platform Majadigi super apps, termasuk integrasi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” jelasnya.
Ketiga, kata Khofifah melaksanakan mudik gratis berbasis angkutan darat dan laut, termasuk pemantapan penanganan dermaga pelabuhan Jangkar, dan rute lainnya seperti kepulauan Sumenep.
Keempat, mendorong peningkatan frekuensi dan kapasitas pelayanan Trans Jatim di koridor-koridor eksisting serta meningkatkan kenyamanan halte dan rute, berikut pula memulai koridor VI dengan rute Sidoarjo-Mojokerto.
“Kelima, mempercepat dimulainya tahapan periode 2025 untuk pembangunan RS Mohammad Noer, serta pembangunan RS Paru Jember. Keenam, menginisiasi program penguatan kompetensi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kepada talenta Millennium Job Center (MJC) dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital dan ekonomi kreatif bagi generasi Z dan UMKM,” jelasnya.
Ketujuh, lanjut Khofifah, meluncurkan program perluasan pembiayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM dan penyaluran KUR melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.
“Kedelapan, melakukan pemantapan jalan dengan sapu bersih lubang dan pemeliharaan rutin untuk mengantisipasi arus lalu lintas lebaran,” pungkasnya.
Diketahui Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030 setelah serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat Gubernur Adhy Karyono dalam rapat paripurna di DPRD Jawa Timur.
Khofifah kembali memimpin Jawa Timur di dampingi oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak yang mendampinginya di periode pertama menjabat. (Ari)