Peringati Hari Gizi Nasional dan K3 Nasional, Dinkes Jatim: Ibu pekerja wajib perhatikan pola asuh

Surabaya, MercuryFM- Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional dan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamat Kerja) Nasional, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menggelar Seminar dengan tema Pilih Makanan Bergizi untuk mendukung Pekerja Sehat & Produktif, pada Selasa (11/02/2025).

Kepala Dinkes Jatim Erwin Asta Triyono mengatakan, pemenuhan gizi pada prinsipnya adalah, mengubah perilaku mengkonsumsi makanan. Mana yang harus dipilih. Makanan sehat atau makanan enak.

“Pasti yang dipilih makanan enak. Kita ingin masyarakat paham bahwa yang kita butuhkan itu makanan sehat,” jelasnya.

Erwin kembali mengatakan, makanan enak belum tentu sehat. Makanan sehat harus memenuhi unsur nutrisi yang seimbang. Antara lain karbohidrat, protein, sayur dan buah.

“Karbohidrat bisa didapat lewat mengkonsumsi nasi, ubi, atau jagung. Sedangkan protein bisa didapat lewat daging sapi, daging ayam, ikan atau kacang-kacangan sebagai protein nabati,” imbuhnya.

“Boleh sehat dan enak. Tapi yang jelas nomor satu yaitu makanan sehat dulu. Belum tentu makanan enak itu sehat,” terangnya.

Soal K3, Erwin meminta supaya manajemen instansi pemerintah maupun swasta ikut mendukung program pemerintah, menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.

“Kita berharap instansi pemerintah maupun swasta mendorong ibu-ibu yang bekerja supaya ayo berikan kinerja kepada perusahaan yang terbaik. Tapi jangan lupa kinerja sebagai ibu rumah tangga ke anak-anaknya juga yang terbaik,” imbuhnya.

Erwin menambahkan, bekerja rajin boleh, tapi harus memikirkan kehamilannya. Sehat ibunya dan sehat bayinya. Kalau K3 ini bagus, maka angka kematian ibu dan angka kematian bayi bisa kita turunkan,” ujarnya.

Erwin juga berpesan kepada ibu-ibu yang bekerja diluar rumah supaya memperhatikan pola asuh yang baik untuk kecukupan asupan gizi anaknya.

“Kita takutnya kalau ibu bekerja, yang memberi makan anaknya tim dirumah. Yang kemudian menjadi pola asuh. Punya uang cukup tapi gizi yang diberikan ke anaknya tidak maksimal,” terangnya.

Erwin juga menekankan, dengan K3 yang bagus bisa memberikan pemahaman bahwa orang HIV tetap bisa bekerja. Orang yang TBC tetap bisa bekerja. Mereka diberikan akses untuk berobat yang terbaik. (Lam) 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist