Surabaya, MercuryFM – Program Pengabdian Masyarakat bertajuk “Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) Bersama Kanwil IV KPPU: Peduli Usaha Mikro Kecil” resmi ditutup hari ini di Aula K.R.T. Fadjar Notonegoro FEB Unair. Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama strategis antara FEB Unair dan Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang telah terjalin erat.
Program yang dimulai pada 2 Januari 2025 ini melibatkan 61 mahasiswa FEB Unair dari berbagai program studi seperti Ekonomi Islam, Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Mereka memberikan pendampingan kepada 172 pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di 11 kabupaten/kota yang tersebar di empat provinsi, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Wakil Dekan I FEB Unair, Dr. Wisnu Wibowo, S.E., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keberhasilan program ini. “Program ini sangat layak untuk diteruskan karena memberikan wawasan dunia usaha kepada mahasiswa sekaligus membantu UMK beradaptasi dengan era digital,” ujarnya.
Para mahasiswa membantu pelaku UMK dalam berbagai aspek seperti digitalisasi, pemasaran, keuangan digital, dan branding. Beberapa UMK yang didampingi telah mengimplementasikan teknologi digital, seperti memanfaatkan WhatsApp Business, QR-code untuk pembayaran, serta platform i-Menu untuk mempermudah transaksi.
Kelompok mahasiswa seperti Kelompok 13 dan Kelompok 5 memaparkan hasil pendampingan mereka dalam acara penutupan. Kelompok 13, misalnya, berhasil mendigitalisasi usaha mitra seperti Nasi Jagung Ibu Yuli dan Nasi Pecel Ibu Sumini dengan penerapan penjualan daring dan branding yang lebih modern. Sementara itu, Kelompok 5 di Ponorogo membantu UMK seperti Keripik Tempe Arum dalam hal pemasaran dan legalitas usaha, termasuk pencarian mitra pemasaran baru.
“Dengan pendampingan ini, UMK mitra mengalami peningkatan daya saing dan profesionalisme, yang menjadi langkah penting dalam memperluas jangkauan pasar,” kata salah satu mahasiswa perwakilan.
Romi Pradhana Aryo, Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendukung program serupa. “KPPU berperan dalam mendorong persaingan usaha yang sehat dan kemitraan yang berkeadilan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat berkontribusi pada penguatan UMK di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai bagian dari agenda strategis 2025, KPPU akan memprioritaskan dukungan terhadap sektor digitalisasi, energi, pangan, dan UMK. “Program ini melatih intuisi mahasiswa dalam menganalisis masalah, menyusun solusi, serta meningkatkan empati terhadap kondisi usaha kecil di sekitar mereka,” tambah Romi.
Kepala Bagian Administrasi Kanwil IV KPPU, Dyah Paramita, S.I.Kom., M.Si., yang menutup acara secara resmi, berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut. “Kita harus memastikan program ini memberikan dampak yang berkelanjutan bagi UMK dan memperkuat sinergi antara FEB Unair dan KPPU,” ungkapnya.
FEB Unair berencana mengajukan program ini ke kompetisi nasional dan memperluas partisipasi organisasi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa peserta program berpeluang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dengan penutupan ini, program diharapkan tidak hanya membawa perubahan positif bagi UMK, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis dalam pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing tinggi.(dan)