Surabaya, MercuryFM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya resmi dimulai, Senin (13/01/2024). Salah satu sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan perdana program ini adalah SMAN 10 Surabaya. Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, secara langsung meninjau pelaksanaan program tersebut dan menekankan pentingnya kecukupan gizi bagi siswa sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi emas Indonesia.
Khofifah menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program MBG di Surabaya, yang dinilainya telah memenuhi standar yang ditetapkan. Menurutnya, program ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan dasar siswa, terutama dalam hal gizi.
Hal ini, kata Khofifah, bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga berkaitan langsung dengan kemampuan akademik dan daya saing anak-anak Indonesia di masa depan.
“Harapan kita adalah niat baik dari Presiden Prabowo ini dapat diterima dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Standar gizi yang diterapkan sudah dipandu oleh ahli, dan porsi makanan juga disesuaikan dengan kebutuhan usia siswa, mulai dari SD hingga SMA,” ujar Khofifah.
Mantan Mensos RI tersebut menuturkan bahwa pemenuhan gizi yang baik bagi siswa adalah bagian dari langkah strategis untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan gizi yang tercukupi, anak-anak tidak hanya lebih sehat, tetapi juga mampu menunjukkan performa belajar yang lebih baik.
“Dengan suplai gizi yang cukup, kita berharap ada peningkatan pada kecerdasan anak-anak kita. Ini penting, baik bagi mereka yang tinggal di daerah pinggiran maupun di kota, agar kelak mampu bersaing di tingkat global,” ucapnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyoroti kesiapan fasilitas pendukung program MBG di Surabaya. Dirinya menyebut, beberapa daerah seperti Bangkalan dan Sidoarjo telah menjadi model dalam pelaksanaan program ini, dengan dukungan dapur sehat, gudang penyimpanan bahan, hingga pengawasan oleh ahli gizi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 10, Teguh Santoso, menyebutkan bahwa sebanyak 1.166 siswa telah terdaftar sebagai penerima manfaat program tersebut. Menu yang disajikan pada hari pertama berupa chicken teriyaki, yang menurut Teguh sangat diminati oleh para siswa.
“Alhamdulillah, hari ini SMAN 10 untuk pertama kalinya mendapat bagian dari program makan bergizi gratis. Menu hari ini variatif dan memang dirancang sesuai selera anak muda. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan,” jelas Teguh.
Teguh menambahkan, pihak sekolah juga telah mendata para siswa yang memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu, seperti telur, susu, ayam, atau udang. Hal ini dilakukan untuk memastikan program berjalan aman dan sesuai kebutuhan masing-masing siswa.(ari)