Surabaya, MercuryFM – Legislator Fraksi PDIP-PAN Saifuddin Zuhri, mendorong pembangunan sumur resapan sebagai tempat tangkapan air, untuk mengatasi banjir di Surabaya. Terutama di kawasan perkampungan.
“Sumur resapan ini untuk mengurangi beban saluran air ketika hujan deras. Apalagi untuk saluran yang tidak terkonekting dengan saluran sekunder dan primer,” jelasnya pada Kamis (19/12/2024).
Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya tersebut kembali menjelaskan, sumur resapan ini berdiameter 60 sampai 80 cm, dengan kedalaman dikisaran 3 meter sampai 4 meter. Didalamnya berisi ijuk, batu koral, yang kemudian ditutup. Penempatan tiap sumur resapan berjarak 50 cm di kawasan perkampungan.
“Saya sudah melakukannya saat membangun gedung. Dan fakta, hasilnya sangat efektif. Tidak ada genangan, dan air tidak pernah luber keluar sumur. Karena air hujan tertangkap sumur resapan lalu, masuk ke tanah,” terangnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Ipuk itu mengatakan, sumur resapan juga perlu dibangun dikawasan taman kota sebagai tangkapan air.
“Biayanya tidak lebih mahal dibandingkan membangun gorong-gorong. Bahkan lebih murah. Sehingga bisa menghemat anggaran belanja,” imbuhnya.
Metode sumur resapan sebagai tangkapan air untuk mengatasi banjir, sudah dilakukan di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sudah membangun 29 ribu sumur resapan sepanjang tahun 2019 sampai 2023. Bahkan pembangunan sumur resapan menjadi program prioritas hingga 2025. Metode ini juga menjadi salah konsep pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara).(Lam)