Politisi muda Golkar ini dukung pilkada lewat DPRD. Ini akan hemat biaya dan tingkatkan kualitas pemimpin

Surabaya, MercuryFM – Gagasan Presiden Prabowo Subianto soal pemilihan kepala daerah (Pilkada) melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), mendapat dukungan penuh politisi muda Partai Golkar Bayi Airlangga. Bayu menyebut usulan ini sebagai langkah maju untuk menciptakan efisiensi sekaligus meningkatkan kualitas kepala daerah yang terpilih.

Menurut Bayu, usulan Presiden Prabowo yang juga didukung Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, relevan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini. “Pemilihan melalui DPRD bisa menjadi solusi untuk mengurangi biaya politik yang tinggi tanpa mengabaikan prinsip konstitusional,” ujarnya di Surabaya, Kamis (19/12/24).

Bayu menambahkan, pembahasan terkait mekanisme Pilkada melalui DPRD dapat dimasukkan ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Paket Politik yang mencakup pemilu, pilkada, dan partai politik. “RUU ini diharapkan menjadi prioritas dalam program legislasi nasional (Prolegnas) tahun 2025,” ucapnya.

Politisi muda energik, Bayu menjelaskan bahwa efisiensi dalam konteks ini bukan hanya soal penghematan anggaran, tetapi juga memastikan proses politik berjalan lebih efektif. “Biaya besar dalam Pilkada langsung sering menjadi beban bagi calon kepala daerah. Dengan pemilihan lewat DPRD, kita bisa meminimalkan itu sambil tetap menjaga kualitas pemimpin yang terpilih,” tegasnya.

Dirinya juga menekankan bahwa usulan ini tetap berada dalam koridor konstitusi dan demokrasi. “Saya yakin mekanisme pemilihan melalui DPRD tidak akan mengurangi semangat demokrasi jika dilakukan dengan transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Terkait pro dan konta terkait usulan ini, Bayu dan kontra Bayu menilai itu adalah hal wajar terjadi dalam alam demokrasi ini. Justru ini lanjutnya bisa menjadi bahan diskusi yang konstruktif di tingkat nasional. “Sebagian kalangan menilai Pilkada langsung memberikan ruang lebih besar bagi rakyat untuk menentukan pemimpinnya.

Namun, di sisi lain, biaya politik yang tinggi sering kali menimbulkan masalah baru, seperti korupsi atau praktik politik uang,” jelasnya. “Yang terpenting adalah bagaimana kita bersama-sama mencari solusi terbaik untuk masa depan demokrasi Indonesia,” lanjutnya mempertegas.(ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist