Surabaya, MercuryFM – Guna mendukung peran UMKM untuk bisa merambah pasar global, ada berbagai strategi untuk mendukung pertumbuhan pasar online di Indonesia. Dalam beberapa diskusi yang digelar oleh berbagai komunitas dan juga dukungan pihak-pihak terkait menyoroti pentingnya inovasi konten, pemahaman target pasar, serta peran ekspedisi dalam mempercepat transformasi digital bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Wokshop UMKM Naik Kelas Smartfren Community secara nasional diadakan sejak Juni 2024 dan berakhhir Desember 2024, masing – masing kota berbeda pelaksanaanya. Untuk Kota Surabaya, bulan Oktober – Desember 2024.
Leader Smartfren Community Kota Surabaya, Hamida Soetadji mengatakan program UMKM Naik Kelas ini membantu ummkm dalam penjualannya khususnya di media online. Para umkm mulai merambah digital marketing, upgrade skill tentunya dibutuhkan. “Maka SFcom Surabaya selama workshop setiap bulannya berbeda tema, Oktober tentang Canva, November Foto Produk dan Desemberf Copywriting,” kata Mimid sapaan akrab Hamida Soetaji saat ditemui di Surabaya, Kamis (19/12/2024).
Sebagai pemateri Sfcom Surabaya bekerjasama dengan Papermind Creative Studio yang selama ini menjadi nara sumber Workshop Umkm Naik Kelas. Selain itu ada juga dari J&T Ekspres Jatim, support dari J&T untuk mengakomodir kebutuhan jasa paket. J&T mempunyai program khusus untuk pengiriman produk dari pelaku UMKM.
Mimid berharap dari workshop ini diharapkan peserta mendapat lebih paham lagi mengenai digital marketing, yang tidak hanya mampu memposting jualannya lewat sosial media. Namun mampu menggaet pelanggan sesuai promosi produk tersebut. Dengan mengikuti workshop ini diharapkan berdampak, yang dapat meningkatkan penjualan.
Windy Effendy, Editor in Chief Papermind menggarisbawahi bahwa salah satu tantangan utama dalam pemasaran digital adalah menghasilkan konten yang relevan dan menarik.
“Kesalahan umum yang sering saya temui adalah konten terlalu fokus pada penjualan tanpa mempertimbangkan apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan. Sebaiknya, penjual menggali lebih dalam dari sisi manfaat produk, kemasan yang menarik, dan konsep cerita yang unik untuk membangun interaksi dengan audiens,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku usaha perlu memahami customer journey, mulai dari kebutuhan pelanggan hingga pengalaman mereka saat menggunakan produk. “Jika kontennya tidak mampu mencerminkan kebutuhan pelanggan, maka sulit bagi mereka untuk tertarik, apalagi membeli,” ujarnya.
Sementara itu Subaktiyanto, Regional Manager J&T Surabaya menyoroti peran penting logistik dalam mendukung pelaku usaha untuk beralih ke pasar digital.
“Banyak pelaku usaha tradisional yang masih bingung bagaimana caranya memulai bisnis online. Mereka sering bertanya, ‘Ongkirnya bagaimana? Saya harus datang ke kantor ekspedisi atau tidak?’. Di sinilah peran kami, memberikan solusi logistik yang mudah, seperti layanan penjemputan gratis, pelacakan real-time, hingga program diskon yang menarik,” kata Subaktiyanto.
Ia menambahkan bahwa J&T juga menyediakan pelatihan bagi UMKM untuk memaksimalkan potensi mereka di platform online. “Kami tidak hanya menjadi mitra logistik, tetapi juga pendukung transformasi digital. Dengan pelatihan seperti cara membuat konten visual yang menarik atau memanfaatkan fitur di marketplace, UKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka,” imbuhnya.
Windy dan Subaktiyanto sepakat bahwa sinergi antara kreativitas dalam pemasaran dan efisiensi logistik dapat membantu UMKM bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Windy mencontohkan pentingnya storytelling dalam pemasaran. “Jika sebuah produk dikemas dengan menarik dan didukung dengan narasi visual yang kuat, seperti video pendek atau caption yang kreatif, maka produk tersebut lebih mudah menarik perhatian calon pembeli,” ujarnya.
Subaktiyanto menambahkan bahwa kemasan juga memainkan peran penting dalam memikat pelanggan. “Kami sering melihat produk yang dikemas dengan estetika modern lebih diminati, terutama jika didukung dengan strategi promosi digital yang tepat,” katanya.
Melihat tren pertumbuhan UMKM online, Subaktiyanto berharap semakin banyak pelaku usaha tradisional yang memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar mereka. “Dengan dukungan logistik yang andal dan pelatihan yang terus kami kembangkan, kami optimis UKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia,” jelasnya.
Windy menambahkan bahwa pengusaha muda juga perlu berani mencoba hal baru meski di awal terasa sulit. “Mulailah dari langkah kecil. Dengan konsistensi, hasilnya akan terlihat. Jangan takut bereksperimen dengan konten dan strategi pemasaran,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi antara kreativitas konten dan efisiensi logistik, Papermind dan J&T Surabaya membuktikan bahwa sinergi lintas sektor mampu mendorong pertumbuhan pasar online sekaligus memperkuat posisi UMKM dalam perekonomian digital.(dan)