Surabaya, MercuryFM – Doa Akbar Pejuang Dua Garis digelar pada hari Minggu(04/08/24), di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya ini, menghadirkan Habib Husein Ja’far Al Hadar sebagai pembicara sekaligus memimpin doa bersama. Acara yang terselenggara sebagai wujud dedikasi ASHA IVF Indonesia dalam upaya penanganan masalah infertilitas dan partner para pejuang dua garis dalam mewujudkan hadirnya buah hati ditengah keluarga.
Doa Akbar Pejuang Dua Garis ini dihadiri lebih dari seribu orang, dengan lima ratus pasutri (pasangan suami-istri) turut serta menghadiri acara ini. Turut hadir dalam acara ini, Founder TLC-ASHA DR.dr H.Amang Surya Priyanto, M.Kes, Kepala Klinik Asha IVF RS PHC Surabaya, dr. Ali Mahmud, SPOG, Subsp.FER dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Dalam Doa Akbar Bersama Pejuang Dua Garis Ikhtiar Menanti Hadirnya Buah Hati, Habib Husein Ja’far Al Hadar atau yang lebih akrab disapa Habib Ja’far mengatakan, mengawali hari dengan syukur. “Apa pun yang diberikan Allah SWT hari ini harus tetap disyukuri. Meskipun apa yang kita ingin dan cita-citakan belum terwujud, yaitu dua garis. Allah telah berikan kebaikan-kebaikan yang lain,” terang Habib Ja’far.
Habib Ja’far mengaku, meski acara ini digelar di Surabaya tetapi ada ikatan emosional yang membuatnya harus hadir. “Sungguh mulia kata-kata dalam Al-Quran, bahwa siapa yang memberikan satu kehidupan bagi satu manusia, maka ia seperti memberikan kehidupan kepada seluruh umat manusia di alam semesta ini,” terang Habib Ja’far.
Untuk itulah, kata Habib Ja’far, ini menjadi satu moment terpenting baginya untuk hadir, karena jika ada satu saja atau Insyaallah semua yang hadir mendapat dua garis, maka kita seperti memberi kehidupan bagi umat manusia. “Diperlukan doa dan semangat kuat untuk mendapatkan dua garis. Ini kunci utama mendapatkan dua garis,” kata Habib Ja’far.
Karenanya menurut Habib Ja’far, bersama ASHA IVF Indonesia dengan segala edukasi dan teknologi yang dimiliki mengajak para pejuang dua garis untuk berdoa bersama. “Kenapa doa bersama ini menjadi spesial, karena dengan doa bersama, kita saling mengisi dengan segala kekurangan dan kelebihan kita, bisa saling mengisi untuk menyempurnakan doa,” terang Habib Ja’far.
Sementara, Founder TLC-ASHA DR.dr H.Amang Surya Priyanto, M.Kes menyampaikan, harapan kedepan bisa membantu pejuang dua garis dengan teknologi yang ada saat ini mewujudkan hadirnya buah hati.
“Ada tigabelas ribu jumlah pasangan yang tertangani dengan bayi tabung di Indonesia, dalam kurun waktu tahun 2022. Jadi artinya masih banyak pasangan yang belum bisa tertangani, ada banyak masalah di dalamnya bukan hanya masalah finasial saja tetapi juga keberanian. Karena kadang-kadang keberanian untuk mengikuti program IVF ini masih menjadi masalah tersendiri,” terang dr Amang, sapaan akrab Founder TLC-ASHA ini.
dr Amang mengatakan, goals dari program kehamilan ini adalah, tidak hanya sekedar ibunya hamil, tapi ibunya hamil dalam kondisi yang sehat janin yang sehat dan bisa melahirkan bayi yang berkwalitas. “Untuk keberhasilan di ASHA sendiri saat ini secara keseluruhan sudah diatas benchmark konsensus Vienna, 40%. Tapi kalau untuk kelompok umur yang usia dibawah 30th, diatas 60%,” papar dr Amang. (Nla)