Surabaya, MercuryFM – Melalui Festival Kopi Jalanan, dimana festival pertama di Indonesia yang menggandeng belasan pedagang kopi jalanan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya mengapresiasi gelaran Festival Kopi Jalanan yang diinisiasi oleh Ini Indonesia untuk meningkatkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kurang lebih ada 14 pedagang kopi jalanan yang diajak bergabung untuk menjajakan skillnya dalam menyuguhkan kopi.
Ketua Kadin Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti mengatakan pihaknya sangat senang dan mengapresiasi Festival Kopi Jalanan ini yang bisa menjadi wadah untuk menstimulasi barista yang ada di jalanan untuk mengembangkan bisnis mereka, sehingga kebermanfaatannya juga makin terasa.
“mengumpulkan barista yang bisa sebut dengan “seniman” kopi jalanan ini gampang-gampang susah. Karena setiap orang punya “taste” sendiri dan penikmat kopi memiliki idealisme sendiri. Mereka juga berbeda dengan barista yang ada di kafe. Mereka punya ciri khas sendiri,” kata Mas Andi, panggilan akrab M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti, Sabtu Malam (11/8/2023).
Diakui mas Andi sangat disayangkan keberadaan kopi jalanan ini seringkali dianggap ilegal dan digusur. Skuter Kopi dari Sidoarjo misalnya, yang tergeser, dari semula berjualan di alun-alun Sidoarjo, terpaksa pindah ke Jalan Jenggolo.
“Nah, kali ini mereka difasilitasi oleh Ini Indonesia untuk menunjukkan keberadaan mereka karena banyak mereka ini digeser dan digusur oleh pemerintah,” tambahnya.
Beragam kisah para pelaku ekonomi dan barista jalanan yang bisa diangkat dan menginspirasi. Keberadaan FKJ menjadi sarana promosi UMKM nomaden, harus berpindah-pindah di jalanan, yang selama ini termarjinalkan.
“Kadin Surabaya mengapresiasi Pemkot Surabaya yang telah memfasilitasi Festival Kopi Jalanan. Dan insya Allah ke depan, Kadin Surabaya siap berkolaborasi menjadi mitra strategis, bukan hanya pemerintah, tetapi juga komunitas yang memiliki semangat untuk peningkatan kinerja perekonomian,” ungkapnya.
Sementara itu founder Ini Indonesia Dani “Ndolops” Maulana menambahkan bahwa FKJ ini dihadirkan karena adanya dampak dari pandemi COVID-19 lalu yang menghantam para pekerja.”Banyak teman-teman yang punya background luar biasa, mereka punya pekerjaan dulunya, terus hilang karena pandemi, kemudian iseng iseng buat kopi racik dengan cara motoran,” katanya.
Menurut dia, para pelaku UMKM kopi jalanan tersebut belum banyak dilihat oleh orang terutama pemerintahan.