Surabaya,MercuryFM – Keputusan Pemerintah yang akhirnya akan import beras sebanyak 1,3 juta ton untuk mengantisipasi fenomena el nino yang terjadi di Indonesia, bisa dimaklumi oleh anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto, karena memang kondisi alam dan untuk ketahanan pangan.
“Boleh saja import beras sebagai bentuk untuk mempertahankan ketahanan pangan dari serangan el nino. Apalagi saat el nino memang menyebabkan penurunan produksi gabah dan beras dalam negeri sehingga harus dilakukan impor guna memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP),” ujarnya, Minggu (13/08/23).
Meski masih memberikan toleransi atas import beras tersebut, politisi Partai Demokrat ini berharap ke depan tidak terus-menerus melakukan import beras.
“Tahun 1984 kita pernah swasembada beras. Dan pemerintah harus bisa mengembalikan posisi tersebut dalam swasembada beras tersebut,” jelasnya.
Menurut Subianto, pihaknya menyadari keputusan pemerintah dalam import beras dikarenakan situasi negara lagi menghadapi cuaca ekstrem el nino.
“Namun, pemerintah ke depan tidak terus menerus melakukan import, karena ini jelas akan mengguras devisa negara. Dan saya berharap secara bertahap pemerintah harus memprogramkan swa sembada pangan,” pintanya.
Keputusan pemerintah dalam import beras, sambung Subianto, memiliki konsekuensi logis diantaranya subsidi terhadap petani harus ditingkatkan. Jangan sebaliknya seperti saat ini pupuk subsidinya dikurangi, sehingga membuat petani kesulitan.
“Dan yang tidak kalah penting pasca panen, petani harus dijamin dan dilindungi negara NTP (Nilai Tukar Petani) harus tetap terjaga dan baik,” terangnya.
Ditambahkan oleh politisi asli Kediri ini, jika kebijakan tersebut terlaksana, tentunya harapan masyarakat Rabi gabah (Rabuk Bibit Garapan Banyu Hama) di Indonesia harus tetap terjaga.
Sekedar diketahui,Pemerintah akan membuka opsi impor beras lagi dalam menghadapi fenomena El-Nino atau kemarau ekstrem.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam menghadapi El-Nino.
“Terkait dengan El Nino kita sudah ratas dengan Presiden, kita hendaki agar stok beras (CBP) jelang akhir tahun harus bisa di atas 2,2 juta ton,” ujarnya.
Hal serupa juga dibeberkan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta. Menurut Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan memastikan ketersediaan beras tercukupi.
“Ada 1,3 juta beras ton yang disiapkan untuk menghadapi El-Nino,” Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, di pantau secara daring, Kamis (10/8/2023)
Selain menyediakan pasokan 1,3 juta ton beras, pemerintah juga berencana untuk melakukan impor beras. (ari)