Jember, MercuryFM – Sebagai bentuk dukungan atas program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat salah satunya melalui pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik, PT PLN (Persero) nyalakan listrik 988 rumah tangga tidak mampu di Jember.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi, Direktur Pembina Program Ketenagalistrikan Wanhar, Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti dan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Agus Kuswardoyohadi hadir langsung dalam peresmian dan penyalaan pertama program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Jawa Timur di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Sabtu (22/7).
Salah satu provinsi yang menerima program BPBL adalah Jawa Timur, dimana pada tahun 2022 sebanyak 18.071 rumah tangga tidak mampu mendapat bantuan sambungan listrik gratis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 988 sambungan rumah tangga berlokasi di Kabupaten Jember yang tersebar pada 21 kecamatan
Menurut Direktur Pembina Program Ketenagalistrikan Wanhar, pentingnya listrik sebagai kebutuhan dasar dan keterjangkauannya di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) menjadi landasan penyelenggaraan program ini.
“Calon penerima BPBL merupakan warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berada di wilayah 3T dan telah mendapat validasi dari kepala desa setempat. Berkat kolaborasi dan dukungan penuh PLN, realisasi tahun 2022 sebesar 100,2% yakni sebanyak 80.183 rumah tangga,” terang Wanhar.
Sedangkan untuk tahun 2023, program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Direncanakan Provinsi Jawa Timur akan mendapat alokasi sebesar 22.850 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini.
Melaksanakan mandat percepatan dan pemeratan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia, Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti menyatakan program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
“Ini juga merupakan satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, Berkat konsistensi pemerintah dan PLN melalui berbagai program elektrifikasi yang digagas, hingga Semester I 2023 rasio elektrifikasi nasional telah mencapai angka 97,68% dan Provinsi Jawa Timur semester 1 2023 telah mencapai 99,57%,” lanjutnya.
General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo memaparkan pada kesempatan ini telah terpasang bantuan pasang baru listrik gratis di 37 RT tidak mampu di Kecamatan Sumberjambe. Warga penerima program BPBL akan medapatkan bantuan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya pasang baru dan token listrik perdana.
Turut hadir dalam penyalaan, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Haryadi menyatakan betapa pentingnya listrik untuk penggerak roda kehidupan yang menjadi alasan adanya program bantuan ini.
“Seluruh rakyat Indonesia dimana pun berada berhak mendapat keadilan sosial salah satunya melalui pemerataan akses listrik. Saya mengapresiasi Kementrian ESDM dan PLN yang mengeksekusi program ini dengan baik. Mudah-mudahan bermanfaat untuk menunjang kehidupan sehari-hari warga,” imbuh Bambang.
Penerima manfaat BPBL, Rusik (40) sehari-hari bekerja sebagai buruh tani yang tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Sebelumnya ia menyambung listrik dari rumah kakak perempuannya. Listrik yang digunakan hanya untuk penerangan di rumahnya, dengan 4 titik lampu.
“Bayar pulsa listrik sebesar dua puluh ribu setiap bulan, dibagi dua dengan mbak, masing-masing sepuluh ribu,” jelas Rusik.
Rusik mengatakan bahwa dengan bantuan pemasangan instalasi listrik gratis ini, dia menjadi lebih nyaman, tidak perlu menyantol listrik lagi dengan listrik dari kakaknya.(dan)