Surabaya, MercuryFM – Badan Narkotika Nasional (BNN) lebih menitikberatkan pada ketahanan diri masyarakat, dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Direktur Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Richard M. Nainggolan mengatakan, ada tiga strategi yang ditekankan dalam pendekatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Nainggolan menyebut aspek soft power approach, hard power approach dan smart power approach menjadi hal penting dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
“Kita akan melakukan upaya untuk meningkatkan ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkoba, sehingga masyarakat tidak terlibat dalam peredaran narkoba,” ujar Richard M. Nainggolan di sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) di Surabaya, Kamis (26/1/2023).
Richard menjelaskan, daya ketahanan diri masyarakat dapat dimulai dengan peningkatan ketahanan diri keluarga. Dari situ nantinya diharapkan, akan meningkatkan ketahanan diri remaja terhadap narkotika.
“Dari ketahanan keluarga dan juga meningkatkan ketahanan diri remaja termasuk teman sebaya. Ini sebagai pendukung untuk terwujudnya dan terciptanya ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkotika,” terangnya.
Mantan Kepala BNN Kepulauan Riau tersebut mengatakan, pihaknya juga fokus melakukan pencegahan, agar tidak ada lagi kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan institusi negara.
“Upaya pencegahan yang kita lakukan ya itu tadi, dengan meningkatkan ketahanan diri masyarakat. Tentunya untuk mencapai itu perlu ada pengetahuan, pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika. Masyarakat di sini termasuk aparatur negara,” terangnya.
Dia menyebut penyalahgunaan dan peredaran narkotika sebagai kejahatan luar biasa yang bisa menimpa siapapun tanpa pandang bulu.
“Kalau namanya narkotika itu kan termasuk kejahatan yang luar biasa. Luar biasa artinya dia juga terlibat semua pihak, termasuk wartawan juga, dosen dan semuanya. Jadi memang narkotika ini tidak melihat dan sudah masuk ke semua lini,” imbuhnya.
Mengenai modus baru yang dipakai pengedar untuk mengedarkan narkotika, Richard menyebut modus seringkali berubah-ubah tergantung pelakunya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi BNN dan Pemerintah untuk bisa mengungkap.
“Yang pasti berbicara narkotika itu sangat dinamis, sehingga modus pasti mereka itu akan berkembang terus. Begitu juga upaya pencegahan dan pemberantasan untuk melakukan juga tetap akan berkembang. Termasuk juga akan hari ini bagaimana upaya untuk pencegahan. Selama ini kasus yang paling banyak diungkap adalah ganja, ekstasi dan sabu-sabu,” pungkasnya. (lam)