Apresiasi kolaborasi kafe dan UMKM, Agatha minta diperluas di Surabaya

Surabaya, MercuryFM – Kolaborasi antara usaha kekinian seperti kafe dengan pelaku UMKM harus kerap dilakukan, untuk saling mengembangkan dan menggerakkan geliat perekonomian. Upaya yang dilakukan oleh sektor usaha kafe kekinian, semisal KopiSae di kawasan Margorejo yang menyediakan sebagian lahannya untuk pelaku UMKM guna memasarkan produknya, dinilai Anggota Komisi B DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan, Agatha Retnosari, merupakan kolaborasi yang apik dalam mengembangkan UMKM.

“Ini kolaborasi yang patut di contoh untuk wilayah lain. Model kafe kekinian seperti KopiSae bisa menggandeng UMKM sekitar. Sehingga ini membuat UMKM juga ikut bergairah di tengah banyak bermunculan kafe kekinian,” ujar Agatha di sela mengunjungi sentra UMKM di kawasan Margorejo yang keberadaannya berada di lahan kafe KopiSae, Rabu (25/1/2023).

Menurut Agatha yang dalam kedatangannya juga didampingi Wakil Ketua Komisi B yang juga Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Anas Karno, kolaborasi semacam ini bisa mengenalkan produk UMKM selain produk-produk kekinian.

“Masyarakat khususnya generasi muda yang cenderung memilih produk kekinian, bisa mengenal dan mengetahui bahwa ada beberapa produk UMKM yang ternyata tidak kalah dengan produk-produk kekinian,” jelas Agatha yang dalam kedatangannya didampingi pula oleh Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Wonocolo, Tato Sapto Winahyu.

Untuk itu kata politisi PDI Perjuangan ini, pihaknya akan meminta Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, termasuk Kota Surabaya untuk berkomunikasi dengan para pengusaha kafe, guna mengadopsi metode ini, supaya bisa diterapkan di setiap kelurahan. Apalagi saat ini di kota-kota besar seperti Surabaya banyak kafe bermunculan.

“Kalau di setiap kelurahan ada pengusaha kafe melakukan terobosan ini, maka bisa menumbuhkan UMKM. Dan ini juga harus disupport oleh Dinas Koperasi,” jelasnya.

Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Surabaya ini juga mengingatkan kepada pelaku UMKM, pentingnya pengelolaan menejemen bisnis. Agar keberlangsungan usaha tetap berjalan, bahkan berkembang besar.

“Manajemen yang baik juga sangat diperlukan oleh UMKM. Ini penting agar konsistensi dalam produk dan pengelolahan prodak terus terkontrol dan terukur,” tegasnya.

Saat melihat beberapa stan UMKM, Agatha menemui siswa UKK dari SDN Margorejo 1/403, dan berbincang dengan mereka. Para siswa turut memasarkan produk makanan yang berbahan baku jagung.

“Saya tadi lihat anak anak SD juga punya produk. Ini hal positif. Ke depan kita akan adakan pelatihan kepada UMKM di wilayah ini. Sehingga warga dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan, agar serapan pelatihan dan program bantuan dapat dimanfaatkan dengan terencana, terukur dan akuntabel,” pungkasnya.

Sementara itu pemilik KopiSae, Sendi, mengatakan, kolaborasi ini diakuinya karena terinspirasi dari bertahannya para pelaku UMKM lokal di masa pandemi. Namun baru sekarang terealisasi.

Kata Sendi, sentra UMKM di KopiSae baru berjalan di awal Januari ini dengan melibatkan 30 pelaku UMKM lokal.

“Untuk sementara sebagai trial, UMKM berjualan pada Sabtu dan Minggu mulai jam 6 sampai jam 9 pagi sebelum kafe buka,” ujarnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist