Surabaya, MercuryFM – Zat seperti Magnesium, Vitamin D dan Protein sangat berperan dalam terbentuknya immunity atau kekekebalan pada tubuh manusia. Kekebalan tubuh atau kemampuan organisme multisel guna melawan mikroorganisme berbahaya, dalam hal ini virus Sars-Cov2. Sedangkan protein berperan dalam pembentukan hormon, enzim dan zat kekebalan tubuh (antibodi) seperti : leukosit, limfosit, imunoglobin dan lainnya.
“Karenanya, agar dapat dipahami, bahwa asupan protein yang kurang, dapat berisiko 1.64 kali lebih tinggi dengan status imunitas yang kurang baik,” tutur dr. Vania Wijaya, Head of Medical Checkup, Siloam Hospitals Surabaya membuka penjelasannya dalam “Bincang Sehat Siloam Hospital“, di aplikasi Zoom, Kamis (17/3/2022).
Vania Wijaya mengingatkan akan pentingnya Vitamin D, yang sudah terbukti menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan. Dan juga berdampak meningkatkan imunitas seluler serta adaptif membuat vitamin D. Sehingga patut dipertimbangkan sebagai opsi potensial untuk mengobati dan mencegah COVID-19.
“Mengingat perannya ini, ada baiknya masyarakat harus cek rutin kadar vitamin D. Dengan mengetahui kadar vitamin D dalam darah dan menghindari kemungkinan intoksikasi,” imbuh Vania.
Dengan range normal 30-50 ng/ml, toxic disebut lebih besar ketika melebihi dari 100 ng/ml. Kondisi ini disebut Vitamin D Toxicity. Yang memicu penumpukan kalsium dalam darah (hypercalcemia), umumnya akan bergejala seperti, mual dan muntah, lemah dan letih lesu, sering buang air kecil. Sehingga akan sangat mengganggu keseharian aktivitas.
Vania menambahkan, Vitamin D bisa didapatkan dengan beberapa cara seperti berjemur di bawah paparan sinar matahari, mengkonsumsi asupan makanan yang kaya Vitamin D, serta mengkonsumsi suplemen vitamin D.
“Untuk COVID-19, ketahuilah tentang Titer Antibody Sars Cov-2 yaitu terbentuk tidaknya antibodi terhadap Sars Cov2 dalam darah,” ungkap dokter Vania.
“Dengan konsultasi ke kami dan para pendonor plasma konvalesen hendaknya mencek hal ini. Serta disarankan cek titer antibody 1 bulan setelah vaksin atau pasca dinyatakan sembuh dari COVID-19,” pungkasnya. (lam)