Surabaya, MercuryFM – Perawatan paliatif menurut World Health Organization (WHO) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan tindakan untuk mengurangi nyeri, melalui perawatan integratif untuk fisik, psikologis, spiritual, sosial dan kultural yang dihadapi pasien selama pengobatan.
Dalam perbincangan rutin mingguan Rumah Sehat Surabaya di program Lintas Kota MercuryFM bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Surabaya, dr. Iwan Sulianto, SpPD, sebagai narasumber edisi Rabu, 26/1/2021, mengakui, perawatan paliatif adalah adalah perawatan yang relatif baru dan belum banyak dikenal oleh publik.
“Perawatan paliatif itu sendiri terintegrasi dengan berbagai macam ilmu kedokteran. Jadi tidak berdiri sendiri, bekerja sama dengan banyak dokter ahli terkait yang berhubungan kanker yang diderita oleh seorang pasien. Contohnya untuk aspek psikologis biasanya kita bekerja sama dengan dokter psikiatri, untuk sosial kita bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia, termasuk kita juga berhubungan dengan para ahli agama masing-masing,” jelasnya.
“Ada juga relawan yang bekerja sama dengan kita, untuk membantu pasien yang stadiumnya sudah lanjut atau yang sudah agak sulit pengobatannya,” papar dokter Iwan di Studio MercuryFM ketika diwawancarai Host, Yanti Lestary dan CoHost, Ellen Pratiwi.
Ditambahkan dokter yang sehari-sehari bekerja di Instalasi Paliatif dan Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo ini, perawatan paliatif ini tak hanya untuk pasien. Keluarga pasien hendaknya juga mengetahui perawatan jenis ini, agar lebih care turut merawat pasien kanker.
“Peran mereka (keluarga) sangat besar, di mana ini berhubungan dengan apa saja yang diterima pasien kanker, mulai mungkin operasi, kemudian kemotheraphy, radiotheraphy, obat apa yang akan diberikan, dan lain-lain. Perawatan paliatif menjelaskan itu semua kepada pasien dan keluarganya,” tutur dokter Iwan.
Ketika ditanya, apakah perawatan paliatif ini sudah merata di semua rumah sakit, Iwan Sulianto mengungkapkan, karena ilmu perawatan paliatif tergolong ilmu yang masih baru, maka RSU Dr. Soetomo baru merintis instalasinya dan bekerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo-UI, Jakarta, serta RS Sanglah di Denpasar. Kerja sama ini untuk membuka mata pemerintah, agar ada perhatian lebih kepada metode perawatan paliatif untuk pasien kanker.
Karena paliatif adalah perawatan yang membutuhkan banyak pihak yang terlibat, dikatakan dokter Iwan, metode ini juga membutuhkan banyak relawan.
“Relawan dari yayasan kanker, lembaga sosial dan keagamaan, seringkali juga membantu kami, khususnya untuk layanan home care. Kita kunjungan ke rumah biasanya ada jadwalnya. Program ini jalan rutin sebelum masa pandemi. Tapi wilayah yang bisa kita jangkau, sementara di Surabaya saja. Wilayah lain belum,” ujar dokter Iwan Sulianto.
Perlu diketahui, program Rumah Sehat Surabaya, yang merupakan perbincangan untuk menambah wawasan masyarakat tentang kesehatan, menjadi program talkshow rutin di MercuryFM. Hadir di setiap Rabu, pukul 11.00-12.00 WIB, bersama dokter-dokter kompeten dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Surabaya.
Selain disiarkan langsung di frekuensi 96FM Mercury Surabaya, program ini bisa didengarkan via streaming online di aplikasi OnEars. Interaksi dan konsultasi di program tersebut bisa via telepon 031-5620096, dan SMS Whatsapp 081 73000 96. (ron)