Surabaya, MercuryFM – Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengungkap hasil survey yang dilakukannya, bersama pemerintah pusat terhadap keluarga pramiskin yang menempati Rusunawa (rumah susun sewa), untuk alih tempat ke Rusunami (rumah susun sederhana milik)
“Ini sudah kita tawarkan ke penghuni rusunawa untuk beralih ke Rusunami dan banyak yang berminat sekitar 30 pereen sampai 40 persen,” ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat pembahasan Raperda Hunian Layak Kota Surabaya bersama Pansus Komisi A, pada Kamis (06/03/2025).
Lilik menjelaskan, bahwa progress rencana pembangunan Rusunami di Surabaya sudah masuk di tahap survey bersama pemerintah pusat, dan mengarah ke realisasi.
“Rencana ini sudah ada, dan mengarah ke realisasi. Ada di Tambak wedi, Pakal, Benowo. Skema pembangunannya masih di bahas. Banyak opsi skema pembangunan yang bisa dilakukan,” jelasnya.
“Kenapa Rusunami karena kalau rusunawa bebannya terlalu berat, mahal, tapi daya tampungnya kecil. Kalau Rusunami minimal 5 lantai akan menarik dan ini kita kejar untuk terealiasasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Lilik menjelaskan pembangunan Rusunami diperuntukkan kepada keluarga pramiskin terutama yang masih menempati Rusunawa milik Pemkot Surabaya.
“Yang keluarga pramis yang ada di Rusunawa kita intervensi sehingga pendapatnnya diatas MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Kemudian kita arahkan ke Rusunami kita. Sedangkan keluarga miskin yang antri kita coba masukkan semua ke Rusunawa,” terangnya.
Lilik menjelaskan range harga jual yang masih sesuai dikisaran Rp 300 juta. Subsidi dari APBD untuk kepemilikan unit Rusunami bisa saja dilakukan asal ada dasar aturannya.
“Karenanya kita masih mencari cara intervensinya bagaimana, supaya bisa terjangkau karena itu yang paling penting,” imbuhnya.
Lilik berharap pembahasan Raperda Hunian Layak Kota Surabaya ini segera selesai. Sehingga selambatnya tahun depan mulai dilakukan tahapan pengerjaan Rusunami.
“Pusat melakukan pendampingan sehingga Surabaya bisa melaksanakan dari metode yang diarahkan. Pendanaan ini bisa pakai pendanaan alternatif, bisa pakai murni swasta, atau BUMD. Macam-macam opsinya,” pungkasnya.(Lam)