Surabaya, MercuryFM – Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono menilai, keputusan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menolak para calon Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS), karena tidak mempunyai target yang konkret, merupakan tindakan yang tepat.
“Wali Kota lebih visioner dibandingkan para calon Dirut KBS tersebut. Ketika mereka mendaftarkan diri sebagai calon Dirut KBS, harus paham KBS itu apa. Mengetahui sejarahnya seperti apa. Kemudian tujuannya apa didirikan KBS dan fungsinya itu apa,” ungkapnya pada Selasa (25/02/2025).
Lebih lanjut legislator dari PDIP tersebut mengatakan, Wali Kota menginginkan KBS ramai pengunjung. Hal ini seharusnya ditangkap oleh para calon Dirut KBS, lewat berbagai program yang konkret dengan target jumlah pengunjung yang jelas.
“Jadi kalau membuat program mau menjadikan KBS seperti apa, pengembangannya seperti apa, jangan lupa harus menarik minat pengunjung untuk datang dan berjubel. Kemudian target pendapatannya seperti apa,” ujarnya.
Namun Baktiono mengingatkan agar jangan melupakan fungsi KBS sebagai lembaga konservasi satwa dan tempat edukasi. Selain menjadi tempat rekreasi dan wisata.
“Jangan kemudian para calon Dirut ini asal mendaftar, karena berhasil disuatu tempat. Belum tentu lho berhasil di KBS. Dia harus mempunyai pengetahuan tentang flora san fauna juga,” jelasnya.
Baktiono kembali mengatakan, KBS menjadi ikon kota Surabaya yang sudah dikenal sampai mancanegara negara. Sehingga seharusnya tidak terlalu sulit untuk menarik minat pengunjung. Ditengah banyaknya wahana wisata saat ini.
“Kami di DPRD Surabaya meminta, KBS ini jangan seperti ini saja. Harus lebih wah, lebih istimewa lagi. Tempat rekreasi itu bisa dianggap sukses ketika pengunjungnya berjubel. Kemudian dilakukan pengembangan, yang kemudian pengembangan yang outputnya membuat pengunjung kembali berjubel,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menolak seluruh calon Dirut PDTS KBS. Karena dianggap tidak mempunyai program yang jelas dan target jumlah pengunjung. Begitu pula tidak bisa menjabarkan mitigasi satwa. Sehingga proses rekrutmen harus diulang. Para calon Dirut KBS yang gagal, bisa kembali mengikuti rekrutment ulang tersebut.(Lam)