Surabaya, MercuryFM- Ketersediaan lahan pemakaman di Surabaya yang kian terbatas, memaksa UPTD Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, menggunakan sistem tumpang jenazah dalam satu liang lahat.
“Namun cara ini tidak dilakukan secara ngawur. Melainkan dilakukan terhadap satu keluarga dan atas persetujuan ahli waris,” ujar Kepala UPTD Pemakaman DLH Kota Surabaya Choirun Nisa, pada Kamis (20/02/2025).
Choirun Nisa menambahkan, cara tumpang ini selain menghemat lahan makam, juga memudahkan untuk ahli waris melakukan ziarah.
Choirun Nisa kembali mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya menambah lokasi lahan makam di Surabaya.
“Sebenarnya ada dua lokasi yang kita rencanakan. Yaitu di Waru Gunung dan Sumbe Rejo Pakal. Yang sekarang sedang berproses. Kita rencanakan luasnya 80 hektar,” jelasnya.
Menurut Choirun Nisa progress lahan makam di Waru Gunung masih koordinasi dengan DPRKPP Kota Surabaya terkait dengan pembebasan lahan. Karena tidak semua merupakan aset pemerintah kota.
“Sedangkan yang di Sumber Rejo, masih dilakukan pemetaan oleh Bappedalitbang Kota Surabaya untuk menyesuaikan perencanaan kota. Kerena aset pemerintah kota tidak hanya untuk makam. Masih banyak perencanaan kota yang lebih krusial lagi,” pungkasnya. (Lam)