Surabaya, MercuryFM- Siti Ayu wanita berusia 23 tahun kesulitan untuk pulang dari klinik bersalin di kawasan Asemrowo Surabaya, karena tidak mampu melunasi biaya kelahiran. Diketahui biaya untuk melahirkan anak pertamanya berkelamin laki-laki itu sebesar Rp 2.161.000.
“Dari sinilah, permasalahan ini muncul, karena BPJSnya sudah tidak aktif, sehingga status Ibu Siti Ayu masuk sebagai pasien umum ketika akan melakukan persalinan di klinik tersebut,” jelas Daniel Lukas Rorong Founder sekaligus Ketua Komunitas Tolong Menolong pada Senin (03/01/2025).
Lebih lanjut Daniel mengatakan, suami Siti Ayu bernama Febri usia 36 tahun, berprofesi sebagai pengamen traffict light, dengan penghasilan jauh dari cukup. Sehingga punya tunggakan kost selama 2 bulan sebesar Rp 600 ribu.
“Setelah KTM membayar tagihan biaya persalinannya sebesar Rp. 1.100.000 karena mendapatkan potongan biaya, akhirnya Siti Ayu bersama bayinya bisa keluar dari klinik dan kami antar pulang ke kostnyadi kawasan Tambak Asri,” imbuhnya.
Kasus ini mendapat perhatian dari Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, yang langsung datang ke lokasi untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Cak Ji juga sempat memberikan donasi yang dimasukkan dalam amplop dan diserahkan pada ibu si bayi sesaat sebelum meninggalkan lokasi,” kata Daniel.
Daniel menambahkan, Armuji juga akan berusaha bantu memberikan pekerjaan pada ayah dari bayi ini agar mendapatkan penghasilan yang layak untuk mencukupi keluarganya.
Daniel juga mengapresiasi gerak cepat Camat Pabean Cantikan dan staf yang mengaktifkan kembali kepesertaan BPJS Siti Ayu. Sekaligus penerbitan akte kelahiran si bayi.
Sementara itu Bidan AF pemilik klinik bersalin, meminta maaf dan mengaku telah terjadi kesalahpahaman antara pihaknya dan orang tua bayi.
“Kami tidak menahan. Kalau memang ada kesulitan pembiayaan, pasti pihak kami akan membantu seperti yang sudah seringkali kami lakukan pada pasien-pasien tidak mampu sebelum-sebelumnya,” tegas Bidan AF.
“Kami juga meminta maaf jika ada pelayanan kami yang kurang berkenan. Kami juga akan evaluasi internal,” pungkasnya. (Lam)