Banjir Bandang di Kediri, Wakil Ketua Komisi D: Kita cukup prihatin, penanganannya harus koprehensif dari hulu ke hilir dan tidak sepotong-potong

Surabaya, MercuryFM- Banjir bandang yang terjadi di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo dan desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri membuat keprihatinan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Khusnul Arif.

Dalam bencana tersebut puluhan hektar lahan milik petani rusak parah termasuk peternak ikan di wilayah tersebut terbawa banjir tersebut dengan kerugian ratusan juta hingga setengah milyar.

“Banjir ini juga memotong akses jalan penghubung antar desa di wilayah tersebut,” ujar politisi NasDem ini, sabtu 1 Februari 2025.

Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pegiat seni dan budaya di Kediri ini mengatakan untuk mengatasi banjir harus koprehensif dari hulu ke hilir dan tidak sepotong-potong.

“Dari hulu saya melihat ini disebabkan karena adanya penggundulan, penambangan pasir adanya perubahan fungsi dari ekosistem alam,” jelasnya.

Salah satu penyebab utama dari bencana banjir tersebut, kata Khusnul Arif, ini adalah alih fungsi lahan di lereng gunung Kelud dan adanya perubahan tanaman keras menjadi tanaman musiman di wilayah tersebut.

“Area ini berada di wilayah PTPN  XII Rangkah Sepawon yang mana tanaman musiman tersebut akarnya kurang kuat dan tidak sekuat tanaman keras yang tidak mampu menyerap air hujan dan mengolahnya menjadi air hujan dan menahan derasnya air hujan,” ucapnya.

Atas terjadinya peristiwa tersebut, ujar alumni Universitas Brawijaya, kelahiran Lamongan ini, pihaknya mendorong pihak terkait yang ada di wilayah tersebut bisa menjaga ekosistem alami di lereng gunung Kelud dengan mengedepankan keselamatan dan keamanan serta jangka panjang untuk generasi mendatang.

Sekedar di ketahui, banjir bandang di kawasan lereng Gunung Kelud wilayah Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menyebabkan jalan penghubung antar-desa tergerus air hingga putus total, Rabu (29/01/25) kemarin.

Akses jalan tersebut merupakan penghubung antara Desa Sepawon dan Desa Trisulo yang berada di kawasan pengelolaan lahan perkebunan milik PTPN. Putusnya akses jalan tersebut sempat membuat warga desa harus menggunakan jalur alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh. Tak hanya itu, peristiwa itu juga menyebabkan sedikitnya sembilan rumah warga tergenang air.

Namun demikian, tidak ada korban jiwa yang timbul.Banjir yang sama juga menyebabkan ribuan ikan hias koi di sentra perikanan Desa Pranggang hanyut terbawa arus.  Peristiwa itu menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Tak hanya itu,dampak lain dari bencana tersebut Puluhan hektare lahan nanas di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, terdampak. Para petani mengalami kerugian besar mencapai Rp 500 juta akibat tanaman mereka rusak parah. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist