Surabaya, MercuryFM- Sejumlah anak penghuni panti asuhan di Surabaya, mengalami kekerasan seksual, yang diduga dilakukan pemilik sekaligus penghuni panti berusia 60 an tahun.
Salah satu diantara korban tersebut, didampingi Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum (UKBH FH) Unair melapor ke Polda Jatim.
Sapta Aprilianto Ketua UKBH FH Unair mengatakan, kekerasan seksual tersebut berlangsung sejak 3 tahun lalu. Usia korban rata-rata masih berusia 15 tahun.
“Tersangka menggunakan kekuatan kekuasaan sebagai pemilik dan pengelola panti asuhan, ketika melakukan kebesaran seksual. Sehingga korban tidak punya kekuatan untuk menolak,” ujarnya pada Jumat (31/01/2025).
Sapta menambahkan, yang lebih miris lagi, para korban ini merupakan anak-anak terlantar, yang diasuh sejak kecil, bahkan masih berusia bayi.
“Kasus ini terungkap saat beberapa anak panti kabur. Lalu salah seorang diantaranya melapor ke kami,” imbuhnya.
Sapta kembali mengatakan, selain melakukan pendampingan hukum, pihaknya juga melakukan pendampingan untuk merehabilitasi trauma psikis korban.
“Kita melibatkan UPT PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Kota Surabaya, UPT Provinsi Jatim dan LPA Provinsi Jatim,” jelasnya.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas terkait di Pemkot Surabaya untuk mengetahui apakah panti tersebut mempunyai ijin atau tidak,” pungkasnya.
Sementara itu pihak Polda Jatim dikabarkan sudah menangkap pemilik dan pengelola panti asuhan.
Kabar tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
”Saat ini kasus sedang ditindaklanjuti dan didalami oleh Ditreskrimum Polda Jatim,” ujarnya pada Jum’at (31/1/2025) malam.
Dirmanto menambahkan, berdasarkan informasi sementara yang dihimpun, korban dalam kasus ini diperkirakan lebih dari satu orang.
”Menurut informasi sementara, korbannya ini lebih dari satu. Jadi kasus ini sedang di dalami,” pungkasnya. (Lam)
