Surabaya, MercuryFM- Tragedi yang menimpa siswa SMPN 7 Mojokerto saat study tour atau Outing Class di Pantai Drini, Gunung Kidul, harus menjadi perhatian serius sekolah-sekolah dalam menentukan lokasi study tour ataupun namanya untuk siswanya, mengingat kondisi cuaca ektrem saat ini.
Hal ini dikatakan anggota Komisi E DPRD Jatim Puguh Wiji Pamungkas menyikapi tragedi yang membuat beberapa siswanya Meninggal Dunia karena terseret ombak.
“Kami turut berbela sungkawa atas peristiwa yang terjadi di Pantai Drini Gunungkidul dalam rangka study tour SMPN 7 Mojokerto. Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama sekolah-sekolah yang hendak melakukan program study tour,” ujar Puguh, Jumat (31/01/25).
Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi wisata bagi siswa.
Risiko bencana seperti ombak tinggi, longsor, banjir, angin kencang, dan pohon tumbang perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang.
“Sekolah harus benar-benar membuat skema yang komprehensif dan detail terkait program study tour. Unsur keselamatan harus menjadi prioritas utama, mulai dari perencanaan, pemilihan travel yang bertanggung jawab, hingga menentukan lokasi tujuan yang aman. Dengan mempertimbangkan kondisi cuaca yang ada,” ucapnya.
Puguh menekankan pentingnya mitigasi risiko yang ketat sebelum memutuskan perjalanan wisata siswa. Pria asal Kota Malang itu berharap setiap kegiatan serupa di masa mendatang bisa melalui tahapan evaluasi dan perencanaan yang lebih baik agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali.
“Setiap kebijakan terkait study tour harus melewati tahapan mitigasi yang kompleks dan ketat. Dengan begitu, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan atau musibah yang bisa saja terjadi,” jelasnya.
“Tragedi iti menjadi pengingat penting bagi dunia pendidikan dan pihak terkait untuk lebih memperhatikan aspek keamanan dalam setiap kegiatan luar sekolah,” lanjutnya mempertegas. (ari)