Langkat, MercuryFM – Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Kebun Tebu dan Pabrik Gula Kwala Madu, Selasa (21/1/2025), setelah menggelar rapat koordinasi terbatas dengan kementerian terkait, Forkopimda Sumatera Utara, dan BUMN, termasuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli Hasan menyoroti kondisi kebun tebu Kwala Madu yang masih membutuhkan perbaikan. Ia membandingkan produktivitas kebun ini dengan Lumajang dan Malang, yang mencapai 120-150 ton per hektar, sedangkan di Kwala Madu masih di bawah 70 ton per hektar.
“Perlu revitalisasi total, termasuk pergantian bibit dengan varietas baru. Bibit yang digunakan saat ini sudah usang, sehingga dalam dua tahun ke depan diharapkan produktivitas meningkat hingga 100%,” jelas Zulkifli.
Menko Pangan juga mengapresiasi kerja keras PTPN Group dan SGN dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi, sebagaimana diamanatkan Perpres 40 Tahun 2023.
“Mereka bekerja sungguh-sungguh, sepenuh hati. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Ghani dan Pak Mahmudi. Mereka adalah pahlawan swasembada pangan yang luar biasa,” ujar Zulkifli.
Direktur Utama SGN, Mahmudi, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produksi gula guna memenuhi kebutuhan Sumatera Utara. “Saat ini, pabrik gula di sini mendukung sekitar 20% kebutuhan gula Sumatera Utara. Diharapkan dalam tiga tahun ke depan bisa meningkat menjadi 50-60%, sehingga disparitas harga dengan Jawa dan Bali tidak terlalu tinggi,” ungkap Mahmudi.
Zulkifli juga mengusulkan sinergi dengan pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat sebagai petani tebu. Menurutnya, ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga membantu pencapaian swasembada gula.
“Kami meminta bupati dan DPR untuk mendata wilayah yang cocok untuk tanaman tebu. Kebutuhan gula Sumatera Utara mencapai 150 ribu ton, tetapi produksi baru 30 ribu ton. Potensi ini harus dimanfaatkan bersama masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan,” jelas Zulkifli.
Mahmudi menambahkan bahwa SGN akan memperluas lahan tebu hingga 9 ribu hektar pada 2027, termasuk melalui kerja sama dengan petani tebu rakyat di Langkat dan Binjai.
Mahmudi mengungkapkan bahwa varietas tebu yang digunakan saat ini, yaitu BZ, sudah ketinggalan zaman. SGN berencana menggantinya dengan varietas Nusantara yang lebih produktif.
“Tahun ini kami mulai introduksi varietas baru di lahan seluas 600 hektar. Targetnya, pada 2025, produksi gula meningkat dari 13 ribu ton menjadi 21 ribu ton,” jelas Mahmudi.
Pergantian varietas ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kebun dari 70 ton per hektar menjadi 85 ton per hektar, dengan rendemen naik dari 6,5% menjadi minimal 8%.
“Pergantian varietas ini menjadi langkah strategis untuk mencapai target produksi gula dua kali lipat pada 2027,” pungkas Mahmudi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, Asisten Deputi Bidang Industri dan Perkebunan Fathurrohman, Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, Direktur Utama PTPN III (Persero) Moh. Abdul Ghani, Direktur Utama SGN Mahmudi, serta jajaran General Manager PG Kwala Madu. (dan)