Efisiensi hingga 41%, Program Pompanisasi PLN Dorong Produktivitas Petani di Jawa Timur

Surabaya, MercuryFM– Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus menggencarkan implementasi pompanisasi di berbagai wilayah Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari Electrifying Agriculture, yakni penggantian penggunaan mesin diesel dengan pompa listrik untuk irigasi sawah.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional yang merupakan proyek strategis pemerintah.

“Program ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam mengoptimalkan energi listrik di sektor pertanian. Melalui pompanisasi, petani dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan efisiensi kerja, terutama di wilayah yang sulit mendapatkan air,” ungkap Ahmad pada Rabu (22/1/2025).

Salah satu wilayah yang merasakan manfaat program ini adalah Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Di sana, Kelompok Tani (Poktan) Tani Usaha bekerja sama dengan PLN dan Dinas Pertanian untuk memanfaatkan pompa air listrik guna mendukung pertanian modern.

Ketua Poktan Tani Usaha, Khusaini, menyatakan rasa syukur atas program tersebut. “Pompanisasi sangat membantu keberlanjutan sektor pertanian di desa kami. Dengan sistem ini, pengelolaan air menjadi lebih efisien,” katanya.

Dodik Dwi Anggriawan, Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Tegaldlimo, menambahkan bahwa program ini memberikan dampak signifikan bagi para petani. “Meski ada irigasi, selama ini air sulit menjangkau lahan. Dengan pompanisasi, kebutuhan air petani dapat terpenuhi dengan lebih baik,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa penggunaan listrik PLN mampu menekan biaya operasional hingga 41%. “Jika sebelumnya biaya bahan bakar minyak mencapai Rp4 juta per bulan, kini dengan listrik hanya sekitar Rp2,4 juta,” ujarnya.

Keberhasilan serupa dirasakan petani di Jember. PLN bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk memasang pompa air listrik berkapasitas 13.200 VA. Pompa ini mampu mengairi lahan pertanian seluas 3 hektare di Tanggul. Dengan pengairan yang lebih optimal, petani diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Budiman, perwakilan Dinas Pendapatan Daerah, turut menyambut positif program ini. “Pompa air listrik menghasilkan air yang lebih higienis dan bebas kontaminan. Selain itu, biayanya lebih efisien dibandingkan bahan bakar minyak, sehingga operasional jangka panjang lebih hemat,” jelasnya.

Di Surabaya, Kelompok Tani Barokah di Ploso, Tambaksari, juga merasakan manfaat pompanisasi. Dengan daya listrik sebesar 5.500 VA, kelompok ini mampu mengelola lahan pertanian dengan lebih mudah, meningkatkan hasil panen, dan berkontribusi pada ketahanan pangan di wilayah mereka.

Melalui program pompanisasi ini, PLN tidak hanya mendukung efisiensi biaya bagi petani, tetapi juga berperan dalam mendorong keberlanjutan sektor pertanian di Jawa Timur.  (dan) 

 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist