Mojokerto, MercuryFM – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, memberikan apresiasi kepada PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, atas kontribusi signifikan dalam mendukung program swasembada gula melalui pemberdayaan petani tebu. Langkah inovatif SGN, termasuk pengembangan ekosistem digital dan dukungan finansial, dinilai mampu mempercepat regenerasi petani dan meningkatkan produktivitas sektor tebu nasional.
“PT SGN telah menunjukkan kontribusi besar melalui inovasi dan kerja nyata. Program inkubasi tebu yang mereka jalankan tidak hanya mempercepat regenerasi petani, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif,” ujar Muhaimin dalam rangka Peninjauan Program UKM Dan Pemberdayaan di wilayah Mojokerto Kamis (16/1/2025).
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah menyerahkan 50 paket pompa dan sumber bor beserta kelengkapannya kepada perwakilan petani tebu. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong produktivitas lahan dan keberlanjutan usaha tani tebu, sekaligus menjadi langkah strategis untuk mendukung kemandirian pangan, energi, dan ekonomi.
Kolaborasi Pemerintah dan SGN
Muhaimin menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk SGN, untuk mengatasi tantangan utama dalam sektor gula, seperti keterbatasan lahan, tingginya biaya produksi, dan lambatnya regenerasi petani. Ia juga menyoroti peran program Digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat (ETERA) dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus kluster petani tebu sebagai solusi konkret dalam meningkatkan produktivitas.
“Program seperti ETERA dan KUR tidak hanya memudahkan petani mengakses pembiayaan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih efisien dan berkelanjutan,” jelas Muhaimin.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, Mahmudi menambahkan bahwa pihaknya bersama PTPN III terus berupaya mendukung swasembada gula melalui berbagai langkah strategis. Tahun ini, SGN menargetkan perluasan areal tebu hingga 7.000 hektare di seluruh Indonesia. Total luas lahan tebu yang dikelola, baik oleh SGN maupun petani mitra, mencapai 136.000 hektare, yang merupakan bagian dari total nasional sebesar 200.000 hektare.
“Kami didukung oleh pemerintah dan Kementerian BUMN untuk memperluas lahan dan meningkatkan produktivitas. Semangat para petani menjadi kekuatan utama kami. Dengan sinergi ini, kami optimistis mampu memenuhi kebutuhan gula nasional tanpa impor,” ujar Mahmudi.
Swasembada Gula Tanpa Impor
Sementara itu Direktur PTPN III Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa Indonesia telah mencapai posisi strategis dalam swasembada gula. Pada tahun ini, produksi gula nasional diperkirakan mencapai 2,7 hingga 2,8 juta ton, ditambah stok cadangan sebesar 1,4 juta ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi.
“Dengan kondisi ini, pemerintah memutuskan untuk tidak mengimpor gula pada tahun 2024, bahkan ada kemungkinan tidak akan ada impor pada tahun depan,” kata Abdul Ghani.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kontribusi petani sebagai bagian besar dari ekosistem gula nasional. Menurutnya, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani menjadi kunci utama dalam mencapai swasembada gula yang berkelanjutan.
“Mustahil kita bisa swasembada gula tanpa memperhatikan petani. Petani adalah bagian inti dari ekosistem gula. Dengan memastikan kesejahteraan mereka, kita tidak hanya mencapai swasembada, tetapi juga membangun fondasi untuk ketahanan pangan yang lebih kuat,” jelas Abdul Ghani.
Optimisme Masa Depan
Muhaimin mengakhiri sambutannya dengan optimisme bahwa kerja sama antara pemerintah, SGN, dan petani akan membawa sektor gula nasional menuju masa depan yang lebih cerah. Ia menegaskan bahwa kemandirian pangan bukan hanya soal ketahanan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
“Kemandirian pangan adalah fondasi masa depan yang cerah bagi sektor gula nasional. Dengan kerja sama ini, kita tidak hanya memastikan ketersediaan gula, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung industri,” tutupnya.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat membawa Indonesia mencapai swasembada gula yang berkelanjutan, sekaligus mendorong transformasi sektor pertanian menuju era yang lebih modern dan inklusif.(dan)