Surabaya, MercuryFM – Budaya menabung di kalangan generasi muda harus ditumbuhkan kembali oleh sekolah untuk anak didik, ini sekaligus memperkuat peran Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Jatim sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan oleh Hasan Irsyad, Juru Bicara Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim, dalam rapat paripurna pembahasan pendapat akhir fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang PT Bank Perekonomian Rakyat (Perseroda), Senin (06/01/25).
“Kita dorong kerja sama antara BPR Jatim, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama Jawa Timur diharapkan dapat mendorong siswa-siswi SMA/SMK untuk menabung di bank ini. Selain membiasakan generasi muda menabung, langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan dividen dan daya saing bank daerah,” ujar Hasan Irsyad.
Gerakan menabung bagi pelajar ini kata Hasan Irsyad juga dipandang sebagai langkah strategis dalam membentuk generasi muda yang melek keuangan. Menurutnya, kebiasaan menabung sejak dini dapat memberikan dampak positif bagi masa depan pelajar.
Penyesuaian status hukum dari PT Bank Perkreditan Rakyat menjadi PT Bank Perekonomian Rakyat (Perseroda) juga dinilai sebagai langkah strategis untuk menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat.
“Dengan status sebagai Perseroda, bank ini diharapkan lebih profesional dalam pengelolaan, memperkuat SDM, dan meningkatkan daya saing, termasuk melalui pemanfaatan teknologi digital,” tegas Hasan Irsyad.
Sekedar diketahui, sebelum resmi betubah menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Jatim, Bank yang beranama Bank UMKM Jatim sebelumnya ini, telah berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Timur. Dengan target peningkatan modal dasar hingga Rp1,6 triliun.
Dengan perubahan nama melalui Perda menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR), bank ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisinya di sektor perbankan serta akan membawa dampak positif bagi penguatan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat, termasuk generasi muda.(ari)