Surabaya, MercuryFM – Kebun Binatang Surabaya (KBS), selalu menjadi primadona destinasi wisata Surabaya, apalagi saat musim liburan. Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) sebagai pengelola KBS mencatat, jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan mencapai 150 ribu orang. Namun apakah pendapatan KBS bisa menutupi biaya operasionalnya.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Yuga Pratisabda Widyawasta mewacanakan kenaikkan tarif masuk KBS, untuk menutupi biaya operasional KBS, sebagai lembaga konservasi satwa.
“Kita harus lihat keberhasilan KBS ini dalam hal konservasi, misalnya populasi komodo yang bertambah. Itu akan menambah biaya operasional yang harus dipikirkan,” terangnya.
Lebih lanjut Yoga menjelaskan operasional tersebut diantaranya untuk pakan satwa, perawatan satwa berikut kesehatannya.
“Jangan sampai ada satwa yang kekurangan gizi. Karena KBS itu lembaga konservasi. Ini harus menjadi pemikiran yang serius terangnya,” imbuhnya.
Yoga menjelaskan, tarif masuk KBS sejak tahun 2010 tidak dilakukan penyesuaian. Yaitu sebesar Rp 15 ribu per pengunjung.
“Menaikkan tarif KBS memang perlu studi kelayakan. Karena KBS ini prinsipnya ekonomi kerakyatan sebagai tempat hiburan rakyat. Namun jangan lupa KBS ini juga sebagai tempat konservasi satwa. Nanti akan diambil jalan tengah, berapa penyesuaian tarif yang cocok. Sehingga tidak memberatkan masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut menurut Yoga, mungkin skema besaran tarif masuk yang berbeda bisa diterapkan. Misalnya untuk tarif masuk saat week day dan week end tidak sama.
“Saya juga sudah memberikan masukan kepada Direksi KBS untuk memanfaatkan ruang-ruang kosong sebagai wahana permainan. Untuk menambah pendapat diluar tiket masuk,” imbuhnya.
Selain itu, legislator Fraksi PSI ini menyarankan kepada pihak KBS, untuk memaksimalkan kerjasama dengan pihak swasta.
“Ini bisa lewat brand placement, atau pemasangan iklan di ruang-ruang KBS. Dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak 150 ribu tiap bulan, bisa menjadi daya tarik bagi pihak swasta. Dan ini dibolehkan,” pungkasnya.(Lam)