Tingkatkan Omset Bumbu Wilona dengan Pemasaran online

Surabaya, MercuryFM – “Tingkatkan Omset Bumbu Wilona dengan Pemasaran online” menjadi tema di talk show Rumah Umkm Radio Mercury, edisi Rabu (11/09/24), menghadirkan Owner Bumbu Wilona, Rini Setyowati. Sebelum mengulik lebih jauh bagaimana mengawali usaha bumbu masakan ini, Rini sapaan akrab Owner Bumbu Wilona ini menjelaskan, bahwa awalnya itu ditahun 2021 usahanya bernama Union 77.

“Awal mula usaha dulu tahun 2021, namanya itu Union 77 diplesetkan dari bahasa Inggris Onion. Tapi malah dikira suatu perkumpulan, ada masukan juga untuk diganti saja namanya, nama Union77 tidak menggambarkan dari produk yang dijual,” kenang Rini.

Dari sini kata Rini, bersama sang suami mulai mengulik nama-nama yang sekiranya pas untuk produk jualan bumbu milik mereka. “Sebenarnya itu, kami ini couplepreneur loh. Awalnya itu memang suami yang ingin berjualan bumbu instan ini,” terang Owner Bumbu Wilona ini.

Seiring waktu sekitar bulan Maret 2024, kata Rini Setyowati, nama Union77 berganti menjadi Wilona. “Banyak yang kepo sama Wilona. Apa sih Wilona, diambil dari nama apa? Sebenarnya Wilona itu singkatan dari Bahasa Jawa. Kebetulan Suami asli Kediri dan panggilan nama anak kami itu Na. Gabungan dari Bahasa Jawa, Wi Lo Na yang artinya dalam Bahasa Indonesia ‘itu loh Na.’ Sesimpel itu nama Wilona produk kami didapat,” kenang Rini.

Menurut Owner Wilona ini, pertama bumbu miliknya yang dijual adalah Bawang Putih cincang. “Bahkan ini dulu sempat jadi bahan candaan sama tetangga, cuma jualan bawang cincang aja apa laku? Tapi semua itu tidak menyurutkan kami, saya dan suami untuk mencoba produk pertama kami ke pasaran,” kata Rini.

Produk pertama kami pasang di market place Shoppe, ternyata menurut Rini, ada marketnya sendiri. “Ini membuat kami lebih semangat menjalani usaha bumbu Bawang Putih Cincang. Untuk selanjutnya kami ada varian-varian yang lain seperti bumbu putih, bumbu merah, bumbu kuning dll ada seratusan produk. Pastinya bumbu Wilona tanpa perasa non MSG dan tanpa pengawet,” terang  Rini Setyowati.

Ia menjelaskan, untuk ketahanan Bumbu Wilona itu tujuh hari di suhu ruang sebelum kemasan dibuka, selanjutnya penyimpanan di kulkas selama dua bulan. “Praktis itu yang diantaranya disuka dari costumer kami pakai bumbu Wilona,” terang Owner Bumbu Wilona ini. Rini mengaku bersyukur, sejauh ini untuk mempercepat proses produksi sudah dibantu tetangga seperti pengupasan bawangnya.

“Jadi dari Bumbu Wilona ini sudah bisa berbagi rezeki dengan tetangga, sistemnya borongan. Semua harus disyukuri,” terang Rini Setyowati. Obrolan lengkap bersama Owner Bumbu Wilona bisa anda saksikan di chanel Youtube radiomercury 96. (Nla)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio