Konferwil NU Jatim akan digelar di Tebuireng. Persoalan Judi Online dan hukum uang virtual atau crypto akan menjadi bahasan

Surabaya,MercuryFM- Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XVII Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (02-04/08/24),  akan dihadiri 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan seluruh pondok pesantren di Jawa Timur.

Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan kegiatan ini  bertujuan untuk konsolidasi, koordinasi dan silaturahmi kepada seluruh masyarakat NU yang ada di Jatim.

“Jadi, nantinya akan ada beberapa program rencana kerja di tahun depan yang akan dibahas bersama. Juga terkait kebijakan yang ada di PBNU bakal diadopsi oleh PWNU kemudian kita sampaikan untuk menjadi programnya PCNU,” ujarnya dalam konferensi pers, di Kantor PWNU Jatim, Selasa (30/07/24).

Kiai yang akrab disapa Gus Kikin mengatakan akan ada banyak perwakilan pondok pesantren yang ada di seluruh wilayah Jatim yang menyatakan hadir dalam acara tersebut.

“Kita sengaja tidak mengundang partai politik, karena kita organisasi keagamaan. Semangatnya adalah kebersamaan. Jadi kita membangun ukhuwah,” tegasnya.

Sementara itu, Katib PWNU Jatim KH Romadhon Chotib mengatakan, salah satu agenda utama konferwil adalah Bahtsul Masail, yakni pembahasan tentang persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dari sudut pandang hukum Islam.

Bahtsul masail adalah forum diskusi yang dihadiri para pakar ilmu fikih atau hukum Islam yang menjadi tradisi di lingkungan pondok pesantren sebagai basis dari NU.

“Karena itu, setiap forum tertinggi NU di semua tingkatan, Bahtsul Masail selalu menjadi salah satu agenda utama sebagai bagian dari pelestarian tradisi di NU,” jelasnya.

“Dalam Konferwil tidak hanya membahas soal pemilihan Ketua PWNU Jatim, namun Bahtsul Masail menjadi agenda utama. Ini akan menjadi efek utama di dalam konferensi,  makanya Bahtsul Masail harus dikuatkan,” lanjutnya.

Menurutnya agenda Bahtsul Masail nantinya akan dibagi menjadi tiga. Pertama, Komisi Maudlu’iyah, Komisi Waqi’iyah, dan Komisi Qanuniyah.

“Dalam tiga komisi ini kita banyak membicarakan tentang yang akhir-akhir ini terjadi,” ungkapnya.

Kiai Romadhon mengatakan ada beberapa masalah yang nantinya akan dibahas di komisi Bahtsul Masail. Di antaranya, yakni terkait masalah judi online yang belakangan ini meresahkan masyarakat.

“Walaupun semua tahu judi online itu haram, hukumnya sudah pasti. Tetapi itu akan dibahas oleh Komisi Bahtsul Masail yang tematik,” jelasnya.

Lebih lanjut Kiai Romadhon mengatakan selain itu, juga akan dikaji soal hukum uang virtual atau crypto. Soal transaksi virtual sebetulnya pernah dibahtsul masailkan di PWNU Jatim namun akan dikaji lebih dalam lagi sesuai perkembangan kekinian.

Sementara itu terkait dipilihnya Tebuireng sebagai lokasi Konferwil kali ini, Kiai Romadhon mengatakan,  karena Tebuireng ini pusatnya NU atau tempatnya Muassis.

“Kita sambil ngalap berkah atau ziarah bersama sama di Muassis. Ini sekaligus mengembalikan  NU ke jati diri yang utama di Tebuireng. Diharapkan dengan ziarah bersama ini menciptakan Jawa Timur sebagai barometernya NU,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist