Surabaya,MercuryFM- Anggota DPRD Jatim Freddy Poernomo mengutuk keras keputusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya atas bebasnya terdakwa Ronald Tannur yang diduga pembunuhan Dini Sera Afriani.
Anggota komisi A ini menjelaskan bahwa hukum itu hadir untuk memberikan rasa keadilan. Keputusan yang dilakukan Hakim dalam kasus itu jauh dari rasa keadilan.
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Inilah kewajiban negara hadir untuk melindungi warganya dalam hal penegakan hukum, kepastian hukum, rasa keadilan dan hak hidup,” ujar Freddy.
“Saya Freddy Poernomo anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, mengutuk keputusan PN Surabaya buntut bebasnya terdakwa Ronald Tannur atas peristiwa dugaan pembunuhan terhadap Sdr. Dini Sera Afriani,” lanjutnya mempertegas.
Kata politisi senior Golkar ini, Keputusan majelis hakim PN Surabaya terhadap terdakwa Ronald Tannur sudah mengabaikan rasa keadilan, hak hidup dan kepastian hukum.
“Ini cilaka bagi Indonesia yang di sebut sebagai negara hukum, sepertinya majelis hakim sudah mengabaikannya. Terkesan mengutamakan aspek kekuasaannya dan kesewenangannya,” ucap Freddy.
Pria yang juga doktor hukum pemerintahan ini, mengaku prihatin jika Indonesia disebut negara hukum dengan keputusan hakim tersebut.
“Sungguh prihatin Indonesia di sebut sebagai negara hukum, kenyataan di lembaga peradilan (PN, MA & MK), yang seharusnya lebih medepankan kepastian hukum, malah sebaliknya, lebih medepankan kekuasaanya dibanding rasa keadilan bagi seluruh rakyat/warga negara Indonesia,” jelasnya.
Walaupun kekuasaan kehakiman itu merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Namun kata Fredy sepertinya sudah mengabaikan rasa keadilan.
“Sekali lagi saya sungguh prihatin. Dan saya mekritik & mengutuk keras atas keputusan dan sikap majelis hakim PN Surabaya terhadap kasus Ronald Tannur,” pungkas Freddy.
Seperti diketahui, protes terus mengalir atas putusan bebas terhadap terdakwa Ronald oleh Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik atas kematian Andini di Blackhole KTV Club. (ari)