Surabaya, MercuryFM – Komisi C DPRD Surabaya menggelar Rapat Dengar Pendapat pada Rabu (05/06/2024), menyusul keberadaan pasar tumpah yang meresahkan pedagang Pasar Bulak Banteng.
Indah Sutoko Ketua Koperasi Pasar Bulak Banteng Abadi In mengatakan, keberadaan pasar tumpah di belakang pasar Bulak Banteng membuat penghasilan pedagang pasar tersebut menyusut drastis. Bahkan, ada yang tidak mendapatkan penghasilan. Padahal kewajiban pedagang salah satunya membayar sewa tempat koperasi.
“Koperasi ini untuk tanahnya juga menyewa dinas tanah ya, Lha terus kalau di depan ramai belakang ramai, kami tidak dapat penghasilan apapun yang jualan di dalam pasar,” ujar Indah Sutoko.
Indah menyebut, permasalahan ini sudah berjalan beberapa tahun, dan tidak ada penyelesaian walau sudah melapor ke Satpol PP.
Dia berharap hearing ini membawa memberikan solusi terbaik dan bermanfaat bagi semua pihak.
“Kalau tidak mendapatkan penghasilan, kita membayar kewajiban dari mana. Sedangkan hak kita tidak diperhatikan,” tegasnya.
Faizal Haq Ketua LPMK Kelurahan Sidotopo Wetan menambahkan, seiring dengan digelarnya rapat dengar pendapat oleh Komisi C, menemukan solusi terkait persoalan antara pedagang yang di dalam pasar dan luar pasar.
“Memang sangat dirugikan sekali bila ada pasar juga di luar, dan pasti sepi. Padahal di dalam pasar sangat luas.” tegasnya.
Sementara itu anggota Komisi C Buchori Imron menegakan, Koperasi Pasar Bulak Banteng Abadi harus menguntungkan bagi semua pihak, utamanya warga setempat.
Selain itu, legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta Dishun harus memerhatikan lalu lintas di pasar tersebut.
“Pasar ini harus menguntungkan semua pihak, juga pedagang pasar di situ supaya tidak sepi, jalan-jalan di situ harus tertib. Dishub harus turun, kemudian pengelolaan pasar harus profesional,” pungkas Buchori. (Lam)
