Hippindo Minta Pemerintah Relaksasi HET untuk Atasi Kelangkaan Stok Beras

Surabaya, MercuryFM – Terkait naiknya beberapa harga bahan pokok di pasaran, membuat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Jawa Timur meminta pemerintah merelaksasi HET dan Harga Acuan, serta aturan main untuk sementara waktu atas komoditi bahan pokok dan penting seperti Beras, Gula, Minyak Goreng.

Permintaan ini terutama untuk mencegah kekosongan atau kelangkaan bahan pokok dan penting tersebut pada gerai-gerai ritel modern di Indonesia.

Ketua Hippindo Jatim, April Wahyu Widati mengatakan beras dan beberapa komoditi lainnya berpotensi mengalami kenaikan harga di bulan Februari 2024 hingga periode tertentu.

“Bilamana kelangkaan terjadi maka akan bermuara kepada panic buying. Konsumen, akan berlomba membeli bahkan menyimpan bahan pokok karena khawatir barang akan habis dan situasi harga yang tidak stabil,”kata April, Jumat (16/2/2024).

April menjelaskan, peritel tidak dapat mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan produsen. “Harga ditetapkan oleh produsen sebagai sektor hulu yang selanjutnya mengalir kepada kami di sektor hilir melalui jaringan distribusi, untuk selanjutnya dibeli atau dibelanjakan oleh masyarakat pada gerai ritel modern,” ucapnya.

April menegaskan pihaknya mengharapkan sikap arif, bijak, dan jaminan dari pemerintah serta pihak berwenang, untuk merelaksasi aturan main dari HET, yang ditetapkan dan segera membuka stok yang ada di Bulog.

“Indonesia ini kan negara agraris, tidak mungkin negara ini kekurangan pasokan beras,” imbuhnya.

Mengenai kondisi saat ini, April mengungkapkan telah terjadi kelangkaan beras terutama untuk tipe premium lokal dengan kemasan 5 kilogram (Kg).

Ia menjabarkan bahwa keterbatasan supply beras tersebut disebabkan belum masuknya masa panen yang diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024. Hal ini bersamaan pula dengan belum masuknya beras tipe medium (SPHP) yang diimpor Pemerintah ke ritel-ritel.

“Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara supply dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET (harga eceran tertinggi) beras pada pasar ritel modern (toko swalayan) dan pasar rakyat (pasar tradisional),” ungkapnya.

Hal ini diperparah pula dengan segera datangnya bulan suci Ramadan pada pertengahan bulan Maret 2024 dan Idul Fitri di bulan April 2024.(Dan)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist