Surabaya, MercuryFM – Rumah UMKM Radio Mercury bersama Barto & Friends, pada edisi kali ini Jumat (15/09/23), menghadirkan teman-teman umkm yang tergabung di pelatihan Batch 7 ada Linda Moedjito, Owner Bee Store dan Nita, Owner Elan Coklat. Rumah UMKM Radio Mercury bersama Barto & Friends, memiliki misi dan visi yang sama yaitu untuk bisa bersama-sama membawa umkm di Surabaya pada khususnya, naik kelas. Moto Rumah UMKM, yaitu “Kolaborasi Bukan Kompetisi” menjadikan satu kekuatan tersendiri bagi semua teman-teman pelaku umkm yang tergabung didalamnya.
Linda sapaan akrab, Owner Bee Store mengakui, dengan mengikuti pelatihan dari Rumah UMKM Radio Mercury bersama Barto & Friends, memberi hasil positif bagi kelangsungan usahanya, selain juga menambah jejaring. “Dari pelatihan yang didapatkan bersama Barto & Friends seperti kurasi product, packaging desain, foto product dan lain-lain, menambah ilmu dan membuat lebih percaya diri,” kata Linda.
Perempuan energik yang juga menjabat sebagai Ketua RW 11 sekaligus Ketua Paguyuban UMKM Kelurahan Semolowaru ini mengatakan, sebagai pelaku umkm jangan mudah patah semangat. “Terus semangat, jangan putus asa, pantang menyerah,” kata Linda. Owner Bee Store ini mengakui, pernah mengalami sepi pembeli pada saat awal membuka usaha. “Awal jualan dulu sempat juga tidak ada pembeli. Itu berjalan sampai enam bulan,” kenang Linda.
Tetapi menginjak bulan ketujuh, perlahan namun pasti, menurut Linda pembeli mulai berdatangan. “Terberat itu saat awal jualan, pasti kalau sepi down. Itu yang harus di lawan, semangat jalani dulu. Insyaallah kalau sudah bisa melewati, rezeki akan datang,” terang mantan pegawai salah satu Bank di Surabaya ini. Linda mengakui, awal mulanya dulu setelah resign dari bank (tidak disebutkan namanya) sempat membuka usaha butik di salah satu mall di Surabaya. “Saat itu sekitar tahun 2021, usaha butik tetapi sepi. Karena saat itu pandemi Covid melanda,” kenang Linda.
Butik karena sepi, akhirnya ditutup. Menurut Linda, otomatis dengan tutupnya butik, dirinya tidak ada pemasukan. Namun demi dapur tetap mengepul, Linda mengaku, tercetuslah membuka usaha kuliner. “Idenya itu, datang dari putri sulung saya yang memang punya hoby masak,” kata Linda.
Usaha pertama yang di buka adalah, ceker pedas dan kopi latte. Setelah jalan beberapa saat, barulah membuat Chesse Stick, Ceker Balado dan Lontong Sayur. Usah kuliner ini, menurut Owner Bee Store ini, berjalan sampai sekarang. “Teman-teman yang kepo sama productnya bisa follow IG BeeStore atau bisa kontak langsung di WA 081333099617. Dijamin rasanya nendang,” kata Linda.
Elan Coklat
Pengalaman menarik lainnya datang dari Owner Elan Coklat, Nita. “Bergabung di pelatihan Barto & Friends menambah jejaring pertemanan, dan ilmu tentunya,” kata Nita. Owner Elan Coklat ini bisa dibilang bukan pemain pemula di dunia umkm. Sebab menurut Nita, dirinya memulai usaha sejak tahun 2009.
Nita mengakui, saat itu usaha yang digelutinya datang dari ketidak sengajaan. “Awalnya dulu dari iseng membuat Kurma Coklat. Coklat yang dibuat ternyata kelebihan,” kenang Nita. nah, dari situ, menurut Nita, baru terfikir, sisa coklat itu enaknya diapain?
Perempuan yang sedikit pendiam ini mengaku, saat itu dirinya mempunyai kebiasaan membuatkan makanan kecil untuk anak-anaknya. Satu diantaranya adalah Kurma Coklat. Untuk lebih memaksimalkan sisa coklat yang ada tadi, Nita mengakui, terlintas untuk membeli buku tentang pembuatan coklat. “Karena saya memang saat itu, tidak tahu tentang bagaimana membuat varian coklat dan lain sebagainya,” terang Owner Elan Coklat ini.
Dari literasi buku yang dibelinya itu, menurut Nita, dirinya akhirnya menemukan product coklat seperti yang saat ini diproduksi. “Elan Coklat itu, product coklat karakter yang bentuknya lucu, imut, cantik dan tentunya enak. Bisa dipesan untuk acara-acara spesial,” kata Nita. Sementara itu, untuk pemasarannya menurut Nita, mulanya dari mulut ke mulut seperti orang tua teman-teman anaknya, tetangga dan kerabat dekat.
“Seiring berjalannya waktu, Elan Coklat sekarang sudah bisa didapatkan di Pusol (Pusat Oleh-Oleh seperti Bu Rudy, Amanda Brownies, dan Lapis Kukus Surabaya,” terang Owner Elan Coklat ini. Nita juga menyemangati pelaku umkm pemula, untuk tetap semangat meski sepi pembeli.
“Suka dukanya itu, duka kalau sepi pembeli. Sukanya, kalau rame pembeli,” terang Nita. Namun menurutnya, meski ada di kondisi seperti Elan Coklat saat ini, masih susah mencari pegawai. “Susahnya itu, karena dibutuhkan keahlian khusus. Dan mencari orang-orangnya itu tidak mudah. Membuat coklat karater itu dibutuhkan kesabaran, untuk hasil yang bagus,” kata Owner Elan Coklat ini. Menurut Nita, dimana ada kesabaran disitu akan membuahkan hasil.
Untuk sahabat Mercury yang pengin tahu apa saja sih macam-macam karakter dari Elan Coklat? bisa di IG @ElanCoklat atau bisa di WA 0818593146. Nita menambahkan, Elan Coklat bisa menjadi pilihan bingkisan di hari spesial anda, sahabat. (Nla)