Surabaya, MercuryFM – Persiapan atlet Jatim dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasioan (PON) ke XXI di Sumatera Utara dan Aceh terancam tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, sejumlah pelatih yang menangani para atlet Puslatda kerap disambati atlet karena honor mereka sering telat.
Hal ini tampak dari laporan sejumlah pelatih atlet Puslatda Jatim persiapan PON ke XXI khususnya atlet dari cabor gantole dan Paralayang, kepada anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi, Kamis (31/08/23).
“Biasanya honor atlet puslatda cair setiap bulan. Tapi Juli dan Agustus ini belum diberikan. Sehingga para atlet banyak yang bertanya ke pelatih. Saya yakin ini tidak hanya di dua cabor itu. Tapi juga tidak menutup kemungkinan cabor lainnya,” ujar Mathur.
Mathur menjelaskan, honor atlet puslatda Jatim selama ini berjalan lancar, kecuali awal tahun karena menunggu anggaran turun sehingga biasanya dirapel hingga bulan Maret.
“Tapi sejak dipegang pengurus baru, honor atlet sering terlambat dibayarkan. Padahal anggaran dari Dispora Jatim sudah dicairkan,” jelas Mathur.
Politisi PBB ini, juga menyayangkan mengapa dana atau anggaran honor atlet dan pelatih yang sudah ada tapi terlambat di bayarkan.
“Ini menunjukkan tata kelola KONI Jatim yang baru kurang baik dibandingkan sebelumnya. Kalau tak segera dibenahi dikhawatirkan bisa menurunkan semangat pelatih dan atlet Puslatda untuk persiapan Porprov dan PON,” tegasnya.
Menindaklanjuti keluhan ini, politisi asli Madura ini akan mengusulkan ke pimpinan Komisi E DPRD Jatim mengundang KONI dan Dispora Jatim guna dimintai klarifikasi terkait keluhan para pelatih dan atlet Puslatda Jatim supaya tak berlarut larut.
Terpisah, Kadispora Jatim Moh Ali Kuncoro berjanji akan segera menindaklajuti keluhan para pelatih dan atket puslatda Jatim terkait telatnya honor yang seharusnya mereka terima setiap bulan.
“Terima kasih atas masukannya, saya akan segera menindaklanjuti keluhan ini ke KONI Jatim agar Puslatda Jatim berjalan sesuai dengan harapan,” pungkas Ali Kuncoro. (ari)