Jakarta, MercuryFM – Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44, Puan Maharani mendorong kemajuan para pemimpin perempuan. Ia pun mengajak para pemimpin perempuan di ASEAN membangun kebijakan yang responsif gender.
Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan Anggota Parlemen Wanita AIPA (WAIPA) yang digelar dalam Sidang Umum AIPA ke-44 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (7/8/2023). Pertemuan yang dipimpin oleh Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri tersebut menghadirkan anggota-anggota parlemen perempuan AIPA, meski ada negara yang juga mengirimkan delegasi laki-laki.
Sebagai tuan rumah Sidang Umum AIPA ke-44, Puan menyambut hangat para anggota parlemen dan delegasi yang hadir. Ia memandang, pertemuan anggota parlemen perempuan AIPA penting, apalagi untuk membahas tema ‘Memajukan Partisipasi Perempuan dan Mempromosikan Kepemimpinan Perempuan’.
“Topik tersebut sangat relevan dengan situasi global saat ini. Seperti yang kita semua tahu, jumlah perempuan merupakan hampir setengah dari populasi ASEAN, mewakili kumpulan besar potensi yang belum dimanfaatkan,” ujar Puan.
“Sangat penting bagi kita untuk mengakui peran penting yang dapat dimainkan oleh perempuan dalam mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial di negara kita masing-masing,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Terlepas dari kemajuan yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir, menurut Puan, masih banyak tantangan yang dihadapi dunia dalam mencapai kesetaraan gender yang sebenarnya. Ia menilai, perempuan masih belum terwakili dengan baik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam jabatan politik.
Oleh karenanya, Puan menganggap pentingnya AIPA mengatasi tantangan yang menghambat partisipasi penuh perempuan dalam kegiatan politik, sosial, dan ekonomi.
“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa pertemuan WAIPA ini menyoroti pentingnya memajukan agenda kesetaraan gender di ASEAN, dengan fokus khusus pada partisipasi perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan politik,” sebut Puan.
Puan pun menyatakan, pemberdayaan perempuan melalui pendidikan, pelatihan, dan peningkatan akses informasi akan menjadi prioritas di AIPA selanjutnya. Ini dilakukan untuk menumbuhkan kepemimpinan perempuan di Parlemen.
“Sangat penting bagi WAIPA untuk menekankan pentingnya kepemimpinan perempuan dan mempromosikan kebijakan yang responsif gender untuk melindungi dan membangun ketahanan masyarakat di ASEAN,” ujar cucu Bung Karno itu.
Puan menambahkan, WAIPA juga perlu mengenali dan memperkuat potensi kepemimpinan perempuan dalam kegiatan sosial-ekonomi dan politik serta dalam mencapai Sustainable Deveopment Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan agenda global.
“Ketika suara perempuan dimasukkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, mereka dapat memberikan masukan tentang risiko berbasis gender, dan perspektif yang lebih luas,” terang Puan.
Puan mengingatkan, peran perempuan sangat penting untuk menemukan perdamaian abadi dan solusi pembangunan. Untuk itu, ia meminta komunitas internasional meningkatkan keterlibatan perempuan di semua tahapan.
“Mulai dari partisipasi dalam pencegahan, perlindungan, penyelesaian, dan pemulihan. Perempuan juga dapat memainkan peran penting dalam pembangunan perdamaian, pemeliharaan perdamaian, atau respons konflik dan krisis,” pungkas cucu proklamator Bung Karno ini.
Sementara itu Irine Yusiana Roba Putri sebagai pimpinan Meeting of the WAIPA ini pun mengucapkan terima kasih atas masukan dari Puan untuk komite perempuan AIPA tersebut. Ia juga mengatakan apa yang disampaikan Puan telah menginspirasi anggota parlemen perempuan ASEAN.
“Anggota parlemen harus memastikan adanya keterlibatan perempuan di seluruh elemen masyarakat,” ungkap Irine.
“Kita percaya bahwa kepemimpinan perempuan tentunya akan membawa kepada resilience ASEAN, ketahanan ASEAN. Draf dari Indonesia, co sponsor by Philippines. Mereka support kita, artinya resolusi yang kita buat oke banget untuk Philippines,” tutur Irine.
Menurut Anggota Komisi V DPR RI itu, Kepemimpinan perempuan di Indonesia sendiri mendapat banyak dukungan dari delegasi AIPA.
“Salah satunya dari delegasi parlemen Filipina yang memuji kepemimpinan Puan, baik sebagai Ketua DPR RI maupun sebagai Presiden AIPA ke-44. Mereka sangat senang melihat perempuan-perempuan memegang kekuasaan seperti Ibu Puan Maharani. Indonesia memberi contoh yang sangat baik dalam hal kepemimpinan perempuan,” pungkasnya. (ari)