Surabaya,MercuryFM- UMKM naik kelas. Ini yang menjadi keinginan salah satu anggota DPRD Jatim Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Agatha Retnosari, untuk segera diwujudkan bagi UMKM yang ada, khususnya di Kota Surabaya.
Keberadaan UMKM yang saat pandemi covid- 19 kemarin masih bisa eksis dalam menopang perekonomian, harus bisa dikembangkan lagi saat ini pasca covid- 19 berlalu.
“Saatnya UMKM, khususnya yang ada di kota Surabaya dengan produk-produk yang cukup konpetitif, harus dinaikkan kelas, agar produknya bisa berkembang dan diminati tidak hanya warga Surabaya tapi juga warga diluar Surabaya,” ujar Agatha, Kamis (06/07/23).
Apa yang di inginkan ini, menurut Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan Surabaya ini, sangat mungkin direalisasikan dengan memanfaatkan media sosial yang ada di genggaman para pelaku UMKM, melalui gadget yang dimiliki.
Gadget yang dimiliki para pelaku UMKM harus didorong dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan oleh mereka.
“Para pelaku UMKM harus kita dorong mengembangkan produknya melalui media sosial yang selama ini menjadi tontonan mereka. Seperti Youtube, Tik tok, instagram, Facebook maupun jenis medsos lainnya,” ujarnya.
Menurut Agatha, dinas terkait baik Provinsi maupun Kota Surabaya juga harus intens melakukan pendampingan pula terhadap UMKM yang ada.
Pelatihan-pelatihan terhadap UMKM untuk lebih memaksimalkan penggunaan medsos harus terus digalakkan kepada UMKM.
“Saya pernah bersama dinas koperasi Jatim membuat pelatihan pembuatan video produk UMKM, ternyata antusiasnya luar biasa dari mereka. Ini harus terus dilakukan dan digiatkan oleh para pemangku kebijakan,” jelasnya.
Dan tidak kalah penting lanjutnya, pendampingan untuk menciptakan kemasan yang menarik bagi produk UMKM juga harus dilakukan secara intens. Termasuk bagimana pemangku kebijakan memfasilitasi untuk ikut memasarkan produk produk UMKM.
“Kita seperti di PDI Perjuangan, DPP menyediakan aplikasi untuk kader kader PDI Perjuangan memasarkan produknya melalui Media Pintar Perjuangan (MPP). Disitu kader kader yang memiliki usaha bisa memasukkan produknya sehingga bisa di akses dimana saja oleh pengguna aplikasi. Sehingga membuka peluang pasar bagi mereka,” urainya.
“Nah ini juga harus dilakukan oleh pemangku kebijakan agar apa yang dihasilkam UMKM bisa semakin dikenal di masyarakat dan akan membuka peluang pasar pemasaran,” lamjutnya.
Selain hal itu wanita yang juga pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini juga meminta agar pemrov Jatim melalui bank Jatim dan Bank BPR UMKM bisa memberikan peluang bagi UMKM untuk dipermudah melakukan peminjaman modal.
“Ini juga penting. Dengan begitu pelaku UMKM bisa mengakses permodalan guna pengembangan usahanya. Sehingga mereka bisa terus berkembang dan usahanya akan semakin maju,” pintanya.
“Memang banyak UMKM yang belum bankabel sebagi syarat untuk melakukan peminjaman modal. Namun ini jangan membuat Bank milik Pemprov Jatim enggan untuk memberikan bantuan kepada mereka. Dan saya berharap Gubernur bisa mengeluarkan kebijakan untuk mempermuda pelaku UMKM guna mengakses permodalan di dua bank milik Pemprov itu,” lanjutnya mempertegas. (ari)