Surabaya, MercuryFM – Keberadaan Bus Trans Jatim mulai meresahkan angkutan umum yang ada di Surabaya dan Sidoarjo. Apalagi ada rencana penambahan koridor Mojokerto-Surabaya dan Madura.
Ini tampak dengan kedatangan Puluhan pengemudi angkutan kota dari Surabaya dan Sidoarjo yang menamakan Serikat Sopir Indonesia (SSI) ke kantor DPRD Jawa Timur, Senin (03/07/23).
Menurut perwakilan SSI, Siswoyo, mereka menyatakan khawatir, dioperasikannya Bus Trans Jatim, akan menimbulkan dampak negatif dan membuat para sopir kehilangan penumpang
“Alhamdulillah tadi disampaikan bahwa angkutan yang dilalui disinergikan dengan Trans Jatim sehingga kawan-kawan tidak lagi khawatir pendapatannya,” kata Siswoyo salah satu perwakilan SSI.
Siswoyo mengaku, dalam pertemuan dengan anggota komisi D DPRD Jatim, Dishub Jatim berkomitmen untuk memikirkan nasib para sopir angkot. Salah satunya adalah memberikan jaminan, agar para angkutan kota tidak kehilangan penumpang, dan bisa bersinergi dengan Bus Trans Jatim agar mereka bisa berbagi penumpang.
“Kawan-kawan sudah paham tujuan Trans Jatim adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tanpa meninggalkan para sopir. Usulannya adalah nanti kita akan menata bareng-bareng,” tegasnya.
Sementara itu, anggota komisi D DPRD Jatim, Martin Hamonangan berharap agar keberadaan Trans Jatim tidak mematikan angkutan kota, terutama di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
Karena itu, kedua jenis moda transportasi itu harus bersinergi, agar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh penumpang dari Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.
“Yang sudah disepakati tadi jangan sampai mematikan eksisting penumpang yang ada,” ujarnya.
Politisi PDIP dari Dapil Banyuwangi-Bondowoso dan Situbondo itu berharap agar keluhan dari SSI itu bisa didengarkan oleh Pemprov Jatim. Pasalnya, organisasi itu menaungi ratusan sopir angkot, yang juga membutuhkan perhatian dari Pemprov Jatim.
“Yang paling penting angkutan umum yang diwakili SSI bisa terakomodasi dan mereka bisa bekerja,” pungkasnya.
Masih di tempat yang sama, Kadishub Jatim Nyono mengatakan, pihaknya akan mengakomodir beberapa feeder terutama trayek yang terdampak Trans Jatim.
“Akan kita lakukan pertemuan kembali dengan SSI secara maraton yang bisa menghasilkan solusi untuk mengomodir teman-teman SSI. Minimal armada mereka dioperasikan sebagai feeder poros Trans Jatim yang nanti akan dioperasikan,” terangnya.
“Nanti kami akan membuat agreement dengan Pemkab dan Pemkot untuk menjadi kewenangan Kabupaten/Kota. Tapi ini harus dipicu agar program Trans besar ini bisa berjalan,” lanjutnya mempertegas. (ari)