Kediri, MercuryFM – Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru Kediri salah satu unit PG yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menegaskan komitmen untuk mendukung pencapaian swasembada gula konsumsi nasional melalui proses giling yang dijalankan. Musim giling tahun 2023 PG Pesantren Baru mentargetkan menggiling tebu sebanyak 845 ribu ton.
“Pemerintah telah mengeluarkan Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati, PG Pesantren Baru sebagai bagian dari unit SGN berkomitmen untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan swasembada gula konsumsi nasional tersebut. Salah satunya untuk musim giling tahun 2023 ini kami targetkan menggiling sebanyak 845 ribu ton tebu, mayoritas tebu milik petani di wilayah Kediri,” kata Sariadi Manager Keuangan PG Pesantren Baru di Kediri Selasa (27/6/2023).
Untuk mendukung kelancaran operasional giling, pabrik gula yang memiliki karyawan 1.500 orang ini menerapkan program operational excellent diantaranya, maintenance berkala untuk mencegah kerusakan mesin dan menjaga performa pabrik.
“Selain service excellent, kami menerapkan operational excellent untuk menjaga performa pabrik sehingga giling bisa optimal. Disisi lain kami juga berkomitmen dalam pelaksanaan Environmental, Sosial, and Governance (ECG), kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak stakeholder dalam kegiatan operasional termasuk Kementerian Lingkungan Hidup melalui dinas lingkungan hidup baik tingkat provinsi dan kabupaten”, jelas Sariadi.
PG Pesantren Baru sebagaimana pabrik gula yang dikelola SGN lainnya telah meraih Proper Biru sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku dan memenuhi semua aspek yang dipersyaratkan.
“Kami sudah proper biru, dalam artian sudah memenuhi peraturan dan ketentuan diantaranya izin lingkungan, izin pembuangan limbah cair, izin tps B3 (tempat penyimpanan sementara limbah B3). Periodik dilakukan analisa emisi dan hasil analisa sesuai baku mutu, baik limbah cair dan emisi serta pengelolaan limbah B3, bahkan analisa limbah cair setiap bulan dilakukan. Kami menggunakan wet scrubber untuk menangkap partikel padat sehingga tidak keluar cerobong”, terang Joko Nugroho Manager Teknik PG Pesantren Baru.
Terkait aksi yang mengatasnamakan warga, manajemen PG Pesantren Baru menghormati dan terus akan dilakukan evaluasi berkelanjutan terhadap operasional pabrik.
“Kami menghormati penyampaian aspirasi masyarakat yang berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu operasional pabrik dan kami melakukan selalu menjalankan operasional berkelanjutan sehingga pencapaian program pemerintah yakni pencapaian ketahanan pangan dapat terwujud. Untuk itu kami juga membangun komunikasi dengan para stakeholder” pungkas Sariadi.
Untuk diketahui, target tahun giling 2023 PG Pesantren Baru diantaranya jumlah gula produksi sebesar 64 ribu ton gula, rendemen 7,6% dan produktivitas tebu sebesar 80,67 ton/hektar. (dan)