Malang, MercuryFM – Dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Mei 2023 dan sekaligus Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) pada 10 Agustus mendatang, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda laksanakan kegiatan pelepasliaran satwa bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur di Cagar Alam Pulau Sempu, Malang (22/5) yang terdiri dari satu ekor elang ular bido, tiga ekor landak jawa, satu ekor trenggiling dan tiga ekor sanca kembang. Kegiatan ini turut dihadiri Perhutani KPH Malang, Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Pondok Dadap, Kepala Pos AL Sendang Biru, dan Kepala Desa Tambakrejo beserta jajarannya.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pertamina yang telah bekerjasama dengan BBKSDA Jawa Timur. Kerja sama dan dukungan seperti ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan konservasi, khususnya di wilayah Jawa Timur. Kolaborasi pentahelix ini penting untuk dilakukan dalam konservasi. Kegiatan ini kita mengusung tema _From Agreement to Action_, yakni bagaimana kerja sama antar pihak menjadi pijakan dalam aksi untuk kelestarian. Dalam kegiatan ini, kita berusaha untuk menjaga marwah bangsa melalui konservasi satwa”, terang Nur Patria Kurniawan, Kepala BBKSDA Jawa Timur dalam sambutannya, Selasa (23/5/2023).
Untuk PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus sendiri, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan keanekaragaman hayati perusahaan yang memang telah rutin dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial (TJSL) perusahaan kepada lingkungan sekitar dan kegiatan keanekaragaman hayati yang dilaksanakan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus juga mendukung Sustainability Development Goals (SDGs) tentang Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan.
Perlu diketahui, satwa-satwa yang dilepasliarkan di Cagar Alam Pulau Sempu tersebut berasal dari serahan masyarakat dan pihak kepolisian dari upaya penyelundupan yang kemudian diserahkan kepada BBKSDA Jawa Timur. Sebelum dilakukan pelepasliaran, satwa-satwa tersebut telah dilakukan assesmen dan proses habituasi sehingga layak untuk dikembalikan ke alam bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. Pulau Sempu sendiri merupakan cagar alam yang berada di bawah pengelolaan BBKSDA Jawa Timur Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo. Sebagai pulau yang berstatus sebagai cagar alam, kegiatan selain yang berhubungan dengan konservasi dilarang dilakukan di Pulau Sempu.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs) dengan semangat Energizing Community. Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Pelaksanaan kegiatan pelepasliaran sebagai bagian dari program kenaekaragaman hayati juga kami laksanakan sesuai dengan arahan Kementrian BUMN untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam melindungi Ekosistem Daratan. Kami harap program TJSL keanekaragaman hayati ini mampu melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan Ekosistem Daratan serta mencegah meningkatnya resiko kehilangan keanekaragaman hayati”, tutup Ahad.(Dan)