Surabaya, MercuryFM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pentingnya mengatasi masalah kesehatan pada anak, untuk menciptakan generasi dengan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul.
“Di tahun 2022 prevalensi stunting diJatim sebesar 19,2 persen. Sedangkan WHO menstandarkan sebuah negara seyogyanya 20 persen. Dan kita dibawah masih dibawah prevalensi standart WHO,” jelasnya saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman Gedung Grahadi, pada Selasa (02/05/2023).
Lebih lanjut Khofifah berharap semua pihak tetap bekerja keras untuk mencapai target prevalensi stunting di Jatim diangka 14 persen.
“Karenanya saya ingin menyampaikan untuk menyelesaikan persoalan stunting Kementerian Kesehatan menginisiasi gerakan masyarakat Aksi Bergizi secara serentak di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Khofifah menjelaskan, gerakan tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, minum tablet penambah darah bersama, dan edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan disekolah baik itu SMP, SMA sederajat dan dipondok pesantren.
“Sedangkan Pemprov Jatim saat ini tercatat sebagai provinsi terbanyak yang mengikuti Aksi Bergizi. Dengan 437 sekolah dengan 117 ribuan lebih siswa,” terangnya.
Lebih lanjut kata Khofifah, peringatan Hari Pendidikan Nasional, merupakan momentum yang tepat, untuk kembali menguatkan pelaksanaan Aksi Bergizi yang masif dan secara rutin.
“Kami Pemprov Jatim berkomintment selalu mendukung kemajuan pendidikan di Jawa Timur,” tegasnya. (Lam)