Mataram, MercuryFM – Mulai pulihnya kondisi ekonomi di pulau Lombok, khususnya sektor pariwisata berdampak pada peningkatan konsumsi avtur di Storage and Distribution Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL).
Supervisor Receiving DPPU Bandara Internasional Lombok (BIL) Pertamina Patraniaga Kiagus Achmad Ario Ditokusumah mengatakan, konsumsi avtur untuk bandara terbaru di Pulau Lombok menunjukkan pemulihan.
Hal tersebut terlihat dari rata-rata penyaluran avtur di BIL selama tahun ini sebanyak 47 kilo liter per hari (klph). ’’Sebenarnya, angka ini sudah jauh lebih baik dibanding realisasi 2021 maupun 2022. Namun, masih jauh dibandingkan masa jaya,’’ terang Kiagus Achmad Ario Ditokusumah di Mataram, Selasa (28/3/2023).
Ia mengungkapkan, kondisi ekonomi NTB memang mengalami dua masa kejatuhan. Pertama saat bencana gempa terjadi pada 2018 dan di tahun 2020 saat Covid menerpa Indonesia. “Belum sempat bangkit akibat gempa, pandemi kembali menekan industri wisata di sini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa sebelum dua insiden itu, kebutuhan avtur bisa mencapai 120 klph. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, rekor penyaluran terdekat hanya terjadi pada momen internasional seperti perhelatan Moto GP. ’’Saat ada momen itu, penyaluran bisa mencapai 100 klph,’’ imbuhnya.
Secara rute, dia mengatakan bahwa pemulihannya sudah hampir sempurna. Bahkan, penerbangan langsung dari Malaysia atau Singapura sudah kembali. Yang tertinggal hanya negara jarak menengah dan jauh seperti Australia. ’’Tapi, kalau soal frekuensinya memang masih belum ideal,’’ jelasnya.
Meski begitu, dia masih menyimpan optimistis dengan konsumsi avtur tahun ini. Februari lalu, penyaluran avtur di BIL mencapai 65 klph. Jika digabungkan dengan Bandara Bima, fasilitas udara lainnya di NTB, maka penyalurannya mencapai 68,5 KLPH.
Dia optimistis bahwa dengan pemulihan yang ada, rata-rata penyaluran avtur bisa di atas 50 klph. ’’Tugas kami adalah memastikan stok avtur bisa mencapai 14 hari. Karena itu, kami terus mengisi penyimpanan kami di pelabuhan khusus kecamatan Ampenan agar mencapai batas maksimal yakni 1.600 kl,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), kinerja angkutan udara NTB pada Januari 2023 di pintu kedatangan domestik sebanyak 81.387 penumpang atau naik 17,82 persen (yoy). Dibandingkan Desember 2022, jumlah penumpangnya mencapai 99.036 penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang di pintu keberangkatan domestik pada Januari 2023 sebanyak 81.533 penumpang atau naik 26,71 persen (yoy), dan dibandingkan Desember 2022 tercatat 87.434 penumpang.(Dan)