Mojokerto, MercuryFM – Untuk mengantisipasi dan mengurangi peristiwa kecelakaan lalu-lintas di jalur tengkorak Pacet-Cangar, baik yang akan menuju ke Batu dari Pacet maupun sebaliknya, tepatnya yang ada di jalur Gotekan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Komisi D DPRD Jatim membahas persoalan tersebut dengan Dishub Jatim di Trawas Mojokerto, Rabu (1/3/2023).
“Jalur tengkorak tersebut merupakan jalan provinsi. Ini perlu untuk dicari solusinya. Jalur tersebut jalur yang sering dilewati, namun sering pula menimbulkan kecelakaan dan memakan korban jiwa,” ujar Ketua Komisi D DPRD Jatim, Agung Mulyono di sela rapat pembahasan dengan Dishub Jatim.
Menurut pria yang juga Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu, salah satu yang dihasilkan dari pembahasan tadi, meminta agar Dishub Jatim dan dinas terkait segera melakukan melakukan perbaikan dan memasang rambu pengaman.
“Harapan saya bisa segera diselesaikan, karena ini mengancam keselamatan jiwa,” ungkapnya.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) itu mengatakan, selama ini, jalur tengkorak tersebut menjadi salah satu jalur pilihan dan alternatif bagi masyarakat Mojokerto yang ingin ke Malang, ataupun sebaliknya. Pasalnya, rute yang ditempuh pada jalur itu sangat pendek, sehingga masyarakat lebih suka melalui jalur itu.
“Kalau memutar bisa sekitar 60 km, tetapi ini tadi kalau lewat sini cuma 20 km saja, jadi masyarakat lebih senang lewat sini,” tambahnya.
Anggota DPRD Jatim dari dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu mengatakan, selain memperbaiki jalur tersebut, Pemprov Jatim juga harus memperbaiki lampu penerangan jalan yang sebagian besar tidak berfungsi. Dia khawatir, masyarakat dari luar daerah yang lewat jalur itu akan kesulitan, karena medannya sangat berbahaya.
“Justru kebanyakan yang menjadi korban adalah masyarakat dari luar daerah karena tidak paham jalurmya,” tegasnya.
Sementara itu anggota Komisi D lainnya yang berasal dari dapil Mojokerto-Jombang, Hidayat, mengusulkan agar juga dibuka dan dibuat jalur jalan lain sebagai jalan alternatif yang rutenya tidak curam seperti saat ini.
“Kita mendorong untuk segera ada jalur alternatif. Karena kalau jalur ini tidak diselesaikan dengan jalur alternatif, maka korban akan lebih banyak,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra Jatim itu juga meminta agar Dishub Jatim benar-benar mempergunakan sarana penyelamat jalan di tikungan curam jalur yang lebih aman. Agar ketika terjadi kecelakaan korban jiwa bisa diminimalisir.
“Harapan saya, kita minta dinas terkait dan Dishub lakukan evaluasi, terutama soal media penyelamat agar diperbaiki. Agar ketika ada masalah termasuk media penyelamat, tidak fatal,” pungkasnya.
Perlu diketahui, acara pembahasan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Komisi D , Mohammad Ashari, anggota Komisi D lainnya seperti Masduki, Khofidah, Makin Abas (F-PKB), M. Satib (Gerindra), Sri Hartatik (F-Golkar) serta Sugeng Pujianto dan Guntur Wahono (F-PDIP).
Mereka terlihat serius membahas langkah-langkah penanganan, agar masyarakat yang melewati jalur tersebut bisa berkendara dengan aman dan nyaman. (ari)