Sidoarjo, MercuryFM – Penyebaran arus globalisasi menjadi suatu hal yang tak terelakkan. Perkembangan globalisasi memiliki dampak positif dan juga negatif. Dan kebudayaan harus menjadi fondasi dari setiap kebijakan pembangunan yang dilakukan di Indonesia, termasuk di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, ketika berdialog dengan para budayawan Sidoarjo yang berlangsung di Rumah Budaya, Jalan Malik Ibrahim, Sidoarjo, Rabu malam (22/2/2023).
Menurut Kusnadi, kebudayaan memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa. Sebab, dengan menjunjung tinggi kebudayaan sebagai identitas bangsa, akan mampu menggunakan identitas itu sebagai filter bagi pengaruh negatif yang mungkin ikut dalam arus globalisasi saat ini.
“Dengan jalan kebudayaan inilah yang menyatukan kita dan menjaga Indonesia, menjaga bangsa yang kita cintai ini,” katanya.
Pria yang sangat konsern terhadap keberlangsungan seni dan budaya di Jawa Timur ini pun menyampaikan bahwa bagaimanapun juga, jika hidup tanpa kebudayaan di masyarakat, tidak akan bisa menikmati diri kita sendiri.
“Budaya lahir dari diri kita sendiri. Nah, ruang kebudayaan itu adalah memahami diri kita dan masyarakat,” ujarnya.
Bahkan, sambung Kusnadi, tradisi dan budaya lokal bangsa Indonesia berperan besar dalam penyebaran Islam, khususnya di Pulau Jawa. Penyebaran melalui jalan kebudayaan itu yang membuat Islam sebagai agama yang mudah diterima oleh masyarakat.
“Seiring berjalannya waktu, peran budaya tidak lantas hilang setelah era penyebaran Islam,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menuturkan, keberhasilan agama Islam bertahan di Nusantara justeru terjadi karena adanya akulturasi budaya dan agama. Ritual keagamaan masih dipraktikkan tanpa menyingkirkan faktor tradisi.
“Tradisi dan budaya lokal itu yang justru menjadi pengikat sekaligus penguat agama Islam,” urainya.
Oleh sebab itu, Kusnadi meminta Pemerintah dalam hal ini Pemprov Jatim, untuk memperbanyak ruang kebudayaan dan meminta masyarakat juga untuk sering mendatangi ruang kebudayaan.
“Karena ruang kebudayaan itu bisa memahami diri kita dan masyarakat,” pungkasnya. (ari)