Surabaya, MercuryFM – Badan Nasional Narkotika (BNN) RI menyebut, Jawa Timur sebagai tempat yang rawan dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Namun tingkat kerawanan secara nasional menurun.
“Jatim masuk 5 besar. Demand akan narkotika di Jatim cukup tinggi. Dan ini tentunya akan berpengaruh pada suplai yang juga tinggi,” ujar Kepala BNN RI, Komjen Petrus Reinhard Golose, usai memberi kuliah terbuka di kampus Universitas Wijaya Kusuma, pada Jumat (27/1/2023).
Petrus Golose menambahkan, kondisi itu yang menjadi alasan digelarnya Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) oleh 3 deputi BNN RI di Surabaya, yang berlangsung tanggal 24 sampai 27 Januari 2023.
“3 kedeputian yaitu Deputi Pencegahan, Deputi Pemberdayaan Masyarakat, dan Deputi Rehabilitasi. Dalam strategi saya di samping melakukan penegakan hukum diperlukan soft power approach. Yaitu pendekatan persuasif,” imbuhnya.
Petrus Golose menyampaikan terima kasih kepada BNNP Jatim yang sudah bekerja dalam penanganan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
“Saya berterima kasih kepada BNNP Jatim yang sudah bekerja sama dengan sejumlah stakeholder untuk bersama-sama melakukan inteversi. Tujuan kita adalah menyelamatkan generasi muda, sehingga kita lakukan kegiatan percepatan akselerasi terutama pada kampus-kampus,” terangnya.
Petrus juga mengapresiasi upaya Universitas Wijaya Kusuma yang terus menggelorakan war on drugs.
“Kita mendapatkan narasi luar biasa dari Rektor UWK untuk menggelorakan semangat war on drugs, perang terhadap narkotika, dan deklarasi bagaimana menyelamatkan anak muda,” pungkasnya. (lam)