Pemprov Jatim diminta antisipasi kenaikan harga pangan jelang hari besar keagamaan tahun ini

Surabaya, MercuryFM – Kenaikan harga pangan seperti terutama beras , cabai, telur, ayam, daging menjelang Imlek serta menyongsong Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 2023, harus diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi Jatim.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Budiono mewanti-wanti Pemprov segera berkoordinasi dengan pihak terkait, agar saat momen keagamaan datang harga-harga komoditas tidak memberatkan masyarakat.

“Kami meminta Pemprov (Jatim) lewat dinas terkait untuk segera berkoordinasi mengantisipasi dan mengambil langkah preventif, agar harga-harga bahan pokok di Jatim tidak melonjak. Apalagi ini menghadapi Imlek akhir Januari ini, dan puasa Ramadan serta Hari Raya Idulfitri Maret nanti. Ini harus diantisipasi sejak sekarang. Termasuk dengan menyiapkan operasi pasar jika dibutuhkan, ” ujarnya, Jumat (13/1/2023).

Tidak sekedar program di ranah pasar, politisi Partai Gerindra ini mendesak Pemprov juga memperhatikan kebutuhan petani menghindari untuk gagal panen.

“Kita juga minta agar Pemprov memberi bantuan bantuan terkait peningkatan produktifitas kepada seluruh petani, termasuk penyediaan pupuk pada dinas pertanian. Agar di daerah-daerah tidak gagal panen,” tegasnya.

“Kita berharap dan tidak menginginkan  ada kelangkaan kelangkaan bahan pokok dan harganya meningkat, sehingga memberatkan masyarakat nantinya,”  lanjutnya.

Politisi asli Bojonegoro ini mengatakan pula, bahwa selama ini dinas terkait sudah melakukan program dengan baik, hanya saja belum maksimal.

“Iya sudah ada dan baik, tapi masih belum maksimal maka perlu ditingkatkan. Kami sendiri Komisi B akan juga akan mengawal dan melakukan koordinasi agar kelangkaan dan kenaikan tidak signifikan,” pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, sudah satu bulan terakhir harga beras IR64 di Jawa Timur mengalami kenaikan. Namun tidak demikian dengan harga cabai dan telur yang naik-turun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) harga rata-rata untuk komoditas Beras IR64 per kilogram di Jatim per Senin (9/1/2023) Rp10.506. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sidoarjo Rp12.000, dan harga rata-rata terendah di Kota Probolinggo Rp9.500. Untuk di Pasar Genteng, Pucanganom dan Tambahrejo harga komoditas ini Rp12.500. Kemudian di Pasar Soponyono Rp12.400. Sedangkan di Pasar Keputran dan Pasar Wonokromo Rp13.500.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, produksi padi Jatim tertinggi se-Indonesia dari tahun 2020, 2021, dan 2022. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim tahun 2022 produksi padi surplus 3,1 juta ton.

“Dan kata Pak Mentan beras Indonesia surplusnya 6 juta ton. Artinya dari surplus 6 juta ton itu kontribusi Jawa Timur adalah 3,1 juta ton sendiri,” katanya.

BPS pusat mencatat kenaikan harga gabah dan beras kembali menguat setelah mengalami pelemahan di bulan November, dengan kenaikan harga di tingkat eceran paling rendah dibandingkan tingkat grosir dan penggilingan.

“Yang pertama untuk (harga) Gabah Kering Panen (GKP) meningkat 4,20 persen secara month to month (MtM), dan meningkat sebesar 17,83 persen kalau kita bandingkan pada bulan Desember tahun lalu atau secara _year on year (YoY),” kata Kepala BPS, Margo Yuwono.

Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 4,21 persen, 2,46 persen, dan 2,77 persen.

Sementara itu harga cabai rawit mengalami penurunan. Jika lima hari yang lalu komoditas ini mencapai Rp80.000 per kilogram, namun saat ini turun menjadi Rp50.000 per kilogram. Harga rata-rata cabai rawit di Jatim Rp55.616.

Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pamekasan Rp70.000 dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bondowoso Rp47.500. Untuk Pasar Pucanganom dan Tambahrejo harga cabai rawit mencapai Rp45.000, Pasar Wonokromo Rp50.000, Pasar Genteng Rp55.000, Pasar Keputran Rp60.000. dan Pasar Soponyono Rp70.000.

Sedangkan harga rata-rata cabai besar Rp33.485. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan Rp41.000. Dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bangkalan Rp24.000. Di Pasar Tambahrejo harga komoditas ini Rp25.000, Pasar Soponyono Rp40.000. Kemudian untuk Pasar Genteng, Keputran, Pucanganom dan Wonokromo harganya Rp35.000.

Untuk harga rata-rata komoditas telur ayam Jawa Timur adalah Rp26.945. Harga rata-rata tertinggi di Kota Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sumenep Rp28.000. Dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Bondowoso Rp25.625. Sedangkan harga di sejumlah pasar di Surabaya, yakni Rp27.000-Rp28.000. Tahun 2022 telur ayam ras menjadi komoditas pangan yang dominan memberikan andil inflasi 21.90 persen. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist