Palembang, MercuryFM – Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah manusia. Jika dibiarkan tidak diperiksa, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan dapat menyebabkan resiko kematian lebih cepat dari seharusnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Sriwijaya, dr. Ketherine Sp.PD., mengatakan, diabetes adalah salah satu dari 8 penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Menderita diabetes, memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.
“Pada usia dewasa, yaitu di antara usia 30 hingga 40 tahun, kami sarankan agar memulai kebiasaan deteksi dini guna mengetahui ada atau tidaknya faktor penyebab timbulnya diabetes”, tutur dokter Ketherine saat memberi edukasi dalam Bincang Sehat memperingati Hari Diabetes Nasional yang jatuh di setiap tanggal 18 April.
Ketherine kembali mengatakan, diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah.
Sedangkan rumor jika penderita diabetes harus melakukan diet khusus adalah informasi yang cukup menyesatkan.
“Faktanya adalah diet khusus atau diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larus dan karbohidrat olahan, terutama gula,” ujar Ketherine yang kesehariannya berpraktek tetap di Rumah Sakit yang berlokasi di Jalan POM IX Pakjo, Kota Palembang ini, kepada ratusan viewer Siloam melalui live Instagram, Selasa (19/4/2022).
Adapun seputar mitos yang menyatakan makanan ramah diabetes dan bebas gula baik bagi penderita diabetes, kembali diluruskan dengan memulai membaca dengan teliti label komposisi makanan.
“Ingat, kata-kata ‘natural’ atau ‘asli alami’ tidak selalu bersifat aman”, imbuh Ketherine.
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu:
Diabetes Tipe 1: Jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama sekali. Gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Diabetes Tipe 2: Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal. Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
“Ada pun diabetes gestasional yang khusus diderita ibu hamil, yaitu tipe diabetes yang baru muncul ketika sedang hamil dan hilang setelah masa kehamilan selesai”, tambah Kethetine.
Gejala diabetes dikenal dengan sebutan 3P : Poliuria, Polidipsia dan Polifagia, yaitu gejala sering buang air kecil, sering merasa haus dan merasa lapar. Termasuk gejala lainnya yaitu seperti penurunan berat badan drastis, keputihan ( wanita), disfungsi ereksi (pria) dan adanya luka yang sering susah atau lama untuk sembuh.
Diagnosis diabetes dapat dilakukan dengan beberapa (dapat dikatakan tahap) seperti ; tes gula darah sewaktu (acak, kapan saja), tes gula darah puasa (setelah puasa 8 jam), HbA1c ( gula darah rata-rata dalam 3 bulan).
Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan, karena berhubungan dengan faktor genetik. Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat, masih bisa dicegah. Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal. (lam)