Hipertensi: Pencegahan dan Manajemen (bersama IDI Surabaya)

Sahabat, Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Secara awam sekarang ini sangat mudah untuk melakukan evaluasi hipertensi, yaitu dengan alat ukur hipertensi yang saat ini secara mudah bisa diakses/dijangkau masyarakat.

dr. M Yusuf Alsagaff, SpJP(K) PhD FIHA FESC FAsCC mengatakan, dimasa pandemi ini ada hikmah baik, yaitu masyarakat sedikit lebih aware dengan tensi darahnya. Hipertensi sendiri tanpa kegawatan itu adalah tanpa keluhan, sehingga hipertensi dikenal sebagai silent killer. Artinya misal tahun ini tensinya 120 kemudian 5 tahun lagi 140 relatif tanpa keluhan, dan 5 tahun lagi 160 tanpa keluhan juga, tetapi akan muncul keluhan ketika hari ini 120 , kemudian oleh karena satu dan lain hal, seperti misal marah-marah, tensi melonjak menjadi 170, dan kenaikan yang tiba-tiba ini menyebabkan ketidaknyamanan. Perlu juga diketahui masyarakat, bahwa untuk masyarakat yang sudah terindikasi hipertensi agar diingat jangan hanya minum obat hipertensi saat ada keluhan saja, obat harus diminum rutin sesuai anjuran dokter. Sebab obat hipertensi yang diminum pasien ini bersifat mengontrol bukan menyembuhkan, hal itu karena 80-95 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya.

dr. Yusuf menambahkan, sekarang ini memang penyakit-penyakit yang dulu dianggap banyak diderita di usia tua, sudah banyak diderita usia muda, hal itu salah satunya disebabkan oleh gaya hidup. Tapi untuk diketahui bahwa semakin hipertensi itu muncul di usia muda maka itu bisa dikatakan sebagai hipertensi sekunder, yaitu yang bisa “dicari tahu” penyebabnya, sehingga memungkinkan untuk bisa disembuhkan. Dan “Ikhtiar” Garam menurut dr. Yusuf bisa setidaknya menunda/mencegah terjadinya hipertensi. Psikologis seseorang pun bisa diakatakan menjadi salah satu “pemicu” terjadinya hipertensi, sebab tensi darah seseorang itu mengikuti kegiatan. Maka, menurut dr. Yusuf , sebaik mungkin untuk melakukan upaya prevensi karena itu investasi yang priceless. Stay Safe, Stay Healthy, Be Happy. Selengkapnya hanya di podcast Rumah Sehat Surabaya

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist