Surabaya, MercuryFM- Pelantikan kepala daerah pemenang Pilkada Serentak 2024 dijadwalkan berlangsung tanggal 20 Februari 2025. Namun mekanisme belum jelas.
Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi mengatakan, untuk mekanismenya masih menunggu petunjuk resmi dari Kemendagri. Apakah Bupati dan Walikota dilantik Serentak oleh Presiden atau oleh Gubernur.
“Untuk pelantikan kita masih koordinasi dengan Kemendagri terkait dengan kepastiannya. Kemudian akan disampaikan lagi ke kita apakah nanti kita semua dilantik jadi satu oleh Presiden. Apakah kota nanti dilantik oleh Gubernur,” terangnya pada Jumat (07/02/2025).
Lebih lanjut Eri Cahyadi mengatakan, awalnya pelantikan kepala daerah akan dilantik Serentak di Jakarta oleh Presiden Prabowo tanggal 06 Februari 2025.
“Namun kemudian berubah menjadi InsyaAllah tanggal 20 Februari 2025 dilantik serentak oleh Presiden. Tapi kabar terakhir katanya hanya Gubernur saja yang dilantik oleh Presiden. Sedangkan Bupati dan Walikota oleh Gubernur seperti dulu,” terangnya.
Eri Cahyadi kembali menjelaskan, dirinya sudah mempersiapkan sambutan pidato perdana sebagai Wali Kota Surabaya periode 2025-2030, di Sidang Paripurna DPRD Surabaya.
“Sambutan yang akan saya sampaikan adalah seluruh kebutuhan terkait dengan Pemerintah Kota Surabaya. Antara lain soal rumah tidak layak huni yang membutuhkan anggaran Rp 280 milyar. Kemudian perbaikan kampung yang sudah mencapai Rp 3,3 triliun,” jelasnya.
“Nanti akan saya sampaikan kita harus bisa menyelesaikan itu. Dengan periode 5 tahun kedepan semuanya bisa terpenuhi dengan metode pembiayaan,” imbuhnya.
Eri Cahyadi akan menyampaikan juga terkait dengan Surabaya sebagaibkota toleransi beragama yang kuat.
“Maka tidak ada lagi penjualan minuman keras ditempat yang tidak berijin. Saya juga meminta untuk bergerak bersama warga Surabaya untuk menjaga lingkungannya masing-masing” ujarnya.
Eri Cahyadi juga memastikan tidak ada lagi parkir liar dan pungutan liar di Surabaya. Proses adminduk juga menjadi perhatian. Jangan sampai terjadi lagi penipuan dengan modus mendaftarkan KTP digital yang kemudian datanya hilang.
“Jadi kita semua bergerak untuk membangun Kota Surabaya. Menyelesaikan kemiskinan, menyelesaikan putus sekolah itu. yang nantinya kita sampaikan di DPRD,” pungkasnya. (Lam)